STUDI KARAKTERISTIK PASANG SURUT PERAIRAN LAUT MIMIKA, PROVINSI PAPUA

Authors

  • Baigo Hamuna Jurusan Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura
  • Rosye H.R. Tanjung Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura
  • John D. Kalor Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura
  • Lisiard Dimara Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura
  • Ervina Indrayani Jurusan Ilmu Perikanan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura
  • Maklon Warpur Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura
  • Yunus Y.P. Paulangan Jurusan Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura
  • Kalvin Paiki Jurusan Perikanan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

DOI:

https://doi.org/10.31957/.v1i1.503

Abstract

Salah satu karakteristik perairan Mimika adalah banyaknya sungai-sungai besar yang bermuara di wilayah perairan Mimika yang mempengaruhi berbagai aktivitas, salah satunya adalah aktivitas transportasi kapal berukuran besar yang akan masuk dan keluar di pelabuhan Poumako dan Port Site-Freeport harus melalui sungai dan sangat bergantung pada proses pasang surut air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji karakteristik pasang surut di perairan Mimika, Provinsi Papua. Data yang digunakan adalah data pasang surut selama 29 hari dengan interval pengamatan 1 jam. Penentuan tipe pasang surut dan tinggi muka air rata-rata dengan menggunakan metode Least-Squares. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tipe pasang surut di perairan Mimika adalah pasang surut campuran condong ke harian tunggal dengan bilangan Formzahl 2,9498. Hal ini berarti bahwa pada perairan Mimika dalam sehari terjadi satu kali atau dua kali pasang dengan interval tinggi air laut yang berbeda. Adapun nilai komponen-komponen elevasi muka air pada periode pengamatan yang meliputi HHWL (4,3153 m), MHWL (2,4476 m), MSL (1,7996 m), MLWL (0,9938 m), dan LLWL (0,3102 m).

Kata Kunci: Metode Least-Squares, Formzahl, pasang surut, Perairan Mimika 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Baigo Hamuna, Jurusan Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Jurusan Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Rosye H.R. Tanjung, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

John D. Kalor, Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Lisiard Dimara, Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Ervina Indrayani, Jurusan Ilmu Perikanan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Jurusan Ilmu Perikanan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Maklon Warpur, Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Yunus Y.P. Paulangan, Jurusan Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Jurusan Kelautan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Kalvin Paiki, Jurusan Perikanan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Jurusan Perikanan FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

References

Fadilah, Supirin, & Sasongko, D. P. (2014). Menentukan tipe pasang surut dan muka air rencana perairan laut Kabupaten Bengkulu Tengah menggunakan metode admiralty, Maspari Journal, 6(1), 1-12.

Hasibuan, P. G. (2009). Analisis surut atronomis terendah di perairan Sabang, Sibolga, Padang, Cilacap dan Benoa menggunakan superposisi komponen harmonik pasang surut. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Hasriyanti. (2015). Tipe gelombang dan pasang surut di perairan Pulau Dutungan Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, Jurnal Sainsmat 4(1), 14-27.

Kashino, Y., M. Aoyoma, T. Kawano, N. Hendiarti, Syaefudin, Y. Anantasena, K. Muneyama, & H. Watanabe. (1996). The water masses between Mindanao and New Guinea. J. Geophys. Res, 101(C5), 391-400.

Ongkosongo, O. S. R., & Suyarso. (1989). Pasang surut. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pusat Pengembangan Oseanologi. Jakarta.

Pariwono, J. I. (1992). Proses-proses fisika di wilayah pantai. Makalah disajikan dalam Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu dan Holistik. Pusat Penelitian Lingkungan. Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Poerbandono, & Djunasjah, E. (2005). Survei hidrografi. Bandung. Penerbit PT. Refika Aditama.

Pranowo, W. S., & Wirasantosa, S. (2011). Tidal regimes of Arafura and Timor Seas, Journal of Marine Research in Indonesia, 36(1), 21-28.

Tanto, T. A., Husrin, S., Wisha, U. J., Putra, A., Putri, R. K., & Ilham. 2016. Karakteristik oseanografi fisik (batimetri, pasang surut, gelombang signifikan dan arus laut) perairan Teluk Bungus, Jurnal Kelautan, 9(2), 108-121.

Triatmodjo, B. (2012). Perencanaan bangunan pantai. Yogyakarta. Penerbit Beta Offset.

Triatmojo, B. (1999). Tehnik pantai. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.

Wyrtki, K. (1961). Physical oceanography of the Southeast Asian waters. NAGA Report Vol 2. The University of California. La Jolla, California.

Downloads

Published

2018-10-01

Issue

Section

Articles