ANALISIS JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS) DI PERAIRAN KAMPUNG YENDIDORI KABUPATEN BIAK NUMFOR

Authors

  • David Jesajas Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Uncen Jayapura
  • Edoward Raunsay Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Uncen Jayapura
  • Leonardo Elisa Aisoi Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Uncen Jayapura
  • Lisard Dimara Jurusan Kelautan FMIPA Uncen

Abstract

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis, bentuk penyebran lamun dan kondisi lingkungan di Perairan Kampung Yendidori Distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor. Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Observasi: digunakan untuk pengambilan data awal pada lokasi penelitian dan juga untuk menentukan stasiun pengamatan; Wawancara: digunakan untuk mendapatkan informasi tentang data, nama lokal, kegunaan dan informasi-informasi lainnya mengenai lamun; dan Transek Garis: digunakan untuk menentukan area pengambilan sampel dengan cara dibuat beberapa garis transek yang ditarik dari pantai menuju kearah laut. Data lapangan akan diolah secara deskriptif, kuantitatif untuk mengetahui nilai kerapatan (K), kerapatan relatife (KR), frekuensi (F), frekuensi relatif (FR), indeks nilai penting (NP) dan indeks keragaman jenis (H’). Jenis lamun yang terdapat di perairan Yendidori tergolong dalam 2 (dua) famili yaitu Cymodoceaceae (5 jenis) dan Hydrocharitaceae (3 jenis). Jenis lamun yang teridentifikasi di lokasi penelitian yaitu Cymodocea rotundata (276 individu), Cymodocea serulata (56 individu), Syringodium iseotifolium (156 individu), Halodule uninervis (456 individu), Halodule pinifolia (170 individu) dan Thalassia hempricii (480 individu), Halophila ovalis (60 individu) dan Halophila minor (218). Tipe substrat habitat lamun di perairan Kampung Yendidori adalah pasir halus, pasir berkarang, karang hidup, karang hidup dan pasir halus serta karang mati. Kondisi lamun dipengaruhi oleh beberapa parameter lingkungan yaitu suhu, kecerahan, pH, dalinitas dan DO. Jenis lamun yang tumbuh di Perairan Kampung Yendidori membentuk vegetasi campuran. Nilai kerapatan relatif paling tinggi ada pada jenis Thalassia hempricii dan Halodule uninervis, sedangkan jenis yang memiliki nilai kerapatan relatif paling rendah adalah jenis Cymodocea serulata.

Kata Kunci :Lamun, Yendidori, Biak Numfor.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2015a. Padang Lamun. [On Line]. http://www.mongabay.co.id/tag/padang-lamun/. Diunduh 18/09/2015.

Anonimus, 2015b. Tinjauan Pustaka.Bogor Agricultural university. Jurnal 13 hal. [On Line]. Diunduh 18/09/2015.

Anonimus, 2015c. Kajian Pustaka. [On Line]. Diunduh 18/09/2015.

Azkab, M. H. 2009. Lamun (seagrass): Pedoman Inventarisasi Lamun. Jurnal Pusat Penelitian Oseanografi, Jakarta :21 hal.

Coremap, 2015. Seagrass. [On Line] http://www.coremap.or.id/datin/seagrass/index.php?keyid=51&act=detail

(diunduh 18/09/2015).

Djunaidi, 2015. Ekosistem Lamun. [On Line].

http://dehetohulonthalo.blogspot.com/2015/03/ekosistem-lamun.html

(diunduh 03/02/2015).

Efendi. H, 2003. Telaah Kualitas Air Bagi pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Fachrul, F. M. 2008. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Harpiansyah, dkk. 2014. Struktur Komunitas Padang Lamun di Perairan desa Pengudang Kabupaten Bintan. Jurnal Universitas Maritim Raja Ali

Haji, Tanjung Pinang , Kepulauan Riau. 15 hal.

Hutomo & Nonji, 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun. CRITC

COREMAP CTI LIPI Jakarta. VIII + 37hlm. 17,6 x 25 cm. ISBN 978-979-3378-83-1.

Kepel & Baulu, 2011. Komunitas Lamun Di Perairan Pesisir Pulau Yamdena, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Vol. VII-1, April 2011. Jurnal UNSRAT.

KEPMENLH, 2004. Kriteria Baku Kerusakan dan Pedoman Penentuan

Stasiun padang Lamun,Nomor 200 Tahun 2004, MENTERI NEGERA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN.

Kiswara & Hutomo, 1985. Habitat dan Sebaran Geografik Lamun.OSEANA Vol.X, No.1:21-30, 1985.

Latul, F. 2011. Keragaman Jenis-jenis Lamun di Perairan Pulau Auki, Wundi, dan Pai Distrik Padaido Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua. Skripsi tidak diterbitkan. Jayapura: Jurusan Biologi FMIPA UNCEN JAYAPURA.

Nainggolan, 2011. Distribusi Spasial dan Pengelolaan Lamun (Seagrass) di Teluk Bakau, Kepulauan Riau. Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University)

Nontji. A, 2014. Saatnya Peduli Padang Lamun. [On Line] http://www.wwf.or.id/?15721/Saatnya-Peduli PadangLamun%20diunggah%2025%20November%202014

Nursaahreani, 2014. Keragaman Jenis dan Kondisi Padang Lamun di Perairan Pulau Panjang Kepulauan Derawan Kalimantan Timur. Jurusan Ilmu Kelautan, UNHAS. SKRIPSI.53 halaman.

Oceanology , 2010. Ekosistem Padang Lamun. [On Line] http://elsafoceanology.blogspot.co.id/2010/12/ekosistem-padang-lamun.html (di unduh 18/09/2015).

Oseanografi, 2013. Parameter Oseanografi Mempengaruhi. [On Line]

http://wia-deviramdhani.blogspot.co.id/2013/01/parameter-oseanografi-mempengaruhi.html (di unduh 18/09/2015).

Rumbaru, 2014. Diskripsi Ekosistem Padang Lamun. Template Travel. [On Line]. http://rumbaru.blogspot.com/2014/10/diskripsi-ekosistem-padang-lamun.html. (diunduh 03/02/2015).

Rumbiak, 2005. Struktur Komunitas Lamun di Perairan Pantai Hamadi Kota Jayapura. Skripsi tidak diterbitkan. Jayapura: Program Studi Pendidikan Biologi. Jurusan P.MIPA UNCEN JAYAPURA.

Short F, Coles R. G, 2001. Global Seagrass Research Methods. Elsevier B.V. Amsterdam. Netherland.

Takaendengan & Azkab, 2010. Struktur komunitas lamun di pulau talise Sulawesi utara. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia (2010) 36(1):85-95 ISSN 0125-9830. Jurnal.

Tebaiy, dkk. 2014. Struktur Komunitas Padang Lamun dan Strategi Pengelolaan di Teluk Youtefa Jayapura Papua. J. SegeraVol.10 No.2 desember 2014137-146.

UNPATTI, 2013. Pengelolaan Ekosistem Padang Lamun Untuk Kesejahteraan Masyarakat Pesisir. Pascasarjana. Unpatti. 2013

Waromi, Y. A. 2005. Komunitas Lamun di Pulau Auki Kepulauan Padaido Kabupaten Biak Numfor. Skripsi tidak diterbitkan. Jayapura: Jurusan Biologi FMIPA UNCEN JAYAPURA.

Wawan Kiswara, 1992. Vegetasi Lamun (SEAGRASS) di Rataan Pulau Pari, Pulau-pulau Seribu, Jakarta. Jurnal Oseanologi di Indonesia 1992 No. 25:31- 49, ISSN 0125 – 9830 (diunduh 18/09/2015).

Wimbaningrum. R, 2002. Pola Zonasi Lamun (Seagrass) dan Invertebrata Makrobentik yang Berkoeksitensi di Rataan Terumbu Pantai Bama Taman Nasional Baliran (On Line). http://www.google.com. /search?ie=UTF-8&oe=UTF-8&sourceid=navclient&gfns=1&q=lamun.(diunduh 18/09/2015)

Downloads

Published

2019-08-15