FORMULASI DAN UJI MUTU SABUN PADAT DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK ETANOL BIJI KOPI ARABIKA (Coffea arabika L) ASAL WAMENA KABUPATEN JAYAWIJAYA
DOI:
https://doi.org/10.31957/.v5i2.2309Abstract
Biji kopi memiliki aroma dan rasa yang khas. Biji kopi mengandung berbagai komponen kimia antara lain karbohidrat, protein, mineral, kafein, dan asam klorogenat dan lain- lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula terbaik dari sabun dan mutu sabun berdasarkan SNI 06-3532-2016. Tahap penelitian meliputi pembuatan ekstrak biji kopi, formulasi sabun padat, pembuatan sabun, uji mutu fisik dan uji hedonik. Ekstraksi dilakukan dengan metode soxhletasi menggunakan etanol 96 % sebagai pelarut. Formulasi sabun padat dibuat dengan 3 Formula yaitu dengan penambahan ekstrak biji kopi 1,5 % (F1), 2,5 % (F2), 3,5 % (F3). Sabun padat dibuat dengan menambahkan ekstrak sesuai formula ke dalam soap base. Uji mutu fisik meliputi: uji organoleptik, uji pH, uji kadar air, uji alkali bebas, dan uji tinggi busa. Uji hedonik yang dilakukan meliputi: warna, aroma, kelembaban, banyaknya busa, dan kekerasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa formula sabun padat terbaik adalah formula III dengan penambahan ekstrak biji kopi sangrai sebesar 3,5 %, untuk semua formula memenuhi standar persyaratan mutu sabun padat yang telah ditetapkan SNI 06-3532-2016 dengan kadar air sebesar 11,95 - 12,77 %; pH berkisar antara 9,5- 9,6; kadar alkali bebas 0,01 - 0,02 % dan tinggi busa 3,16- 3,33 cm. Tingkat penerimaan konsumen terhadap sabun yang dihasilkan melalui uji hedonik menggunakan 20 orang panelis menunjukkan respon sangat suka sebesar 55 %.
Kata Kunci: Formulasi, uji mutu, sabun padat, ekstrak biji kopi Arabika
Downloads
References
Badan Standarisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia (SNI).1994. Sabun Mandi Padat. SNI
Fessenden, R. J., & Fessenden, J. S. (2010). Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.
Gandasasmita, H.D.P. 2009. Pemanfaatan Kitosan dan Karagenan pada Produk Sabun Cair.[Skripsi]. Bogor. Institusi Pertanian Bogor.
Jalaluddin, AmriAji dan Sari Nutriani. (2018). Pemanfaatan Minyak Sereh (Cymbopogon nardus L) sebagai Antioksidan pada Sabun Mandi
Padat. 2018. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, Malang.
Lilis Sukeksi, Meirany Sianturi, Lionardo Setiawan. (2018). Pembuatan Sabun Transparan Berbasis Minyak Kelapa Dengan Penambahan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Sebagai Bahan Antioksidan. 2018. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mangiwa, S., dan Y.R. Yabansabra. 2016. Kadar trigonelin dalam biji kopi arabika (Coffea arabica) asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Jurnal SAINS dan Pengajaranya. 16(1): 29-34.
Miftakhur, R. (2009). Kajian Sifat Kimia Fisik dan Organoleptik Kopi Robusta ( Coffe cannephora), Kayu Manis ( Cinnamomun burmanii) dan Campurannya. Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Mulawarman. Samarinda.
Minamisawa, M, S. Yoshida, and N. Takai. 2004. Determination of biologically active substances in roasted cofees using a diode-array HPLC system. Analytical Science. 20: 325-328.
Siallagan, Johnson. (2010). Metabolit Sekunder Dari Beberapa Spesies Tumbuhan Cryptocarya (Lauraceaee) Indonesia Serta Bioaktivitasnya. Disertasi. ITB, Bandung.
Sobadi, A. Dwipurwanto, R.Hulupi, dan S. Mawardi. (1991). Mengenal Varietas Unggul Kopi Arabika. Warta PusatPenelitian Perkebunan Jember. 11:1-15