Fungsi dan Nilai Khayi (Perahu Perempuan) bagi Suku Sentani di Kampung Ayapo Kabupaten Jayapura

Authors

  • Windy Hapsari Universitas Cenderawasih
  • Simon Abdi K. Frank Universitas Cenderawasih
  • J. R. Mansoben Universitas Cenderawasih

DOI:

https://doi.org/10.31957/jap.v1i2.1663

Keywords:

Khayi, women's boat, Sentani, Ayapo, Papua

Abstract

This study discusses khayi, which focuses on how khayi function and value as a women's boat in the culture of the Sentani people. This research is ethnography with a qualitative approach and descriptive data analysis. Data collection techniques used were observation, interviews, recording and recording and literature study. Informants were selected based on purposive sampling. Then the data analysis used includes the process of data reduction, data display and data interpretation. The results showed Function of khayi is highly related to its shape. Khayi shape is an adaptive function of social culture life for Sentani tribe, especially in Ayapo village. Their knowledge of raw material and putting root of tree as the prow is an adaptive reaction to culture society. Its long, big shape has significant function to support and espouse fully activities of Sentani women. Value of khayi is an appreciative representation of Sentani men to their women for their significant roles in social culture cycle and family income and society as well.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Windy Hapsari, Universitas Cenderawasih

Program Studi Magister Antropologi

Simon Abdi K. Frank, Universitas Cenderawasih

Departemen Antropologi

J. R. Mansoben, Universitas Cenderawasih

Departemen Antropologi

References

Adriati, I. (2004). Perahu Sunda. Kajian Hiasan Pada Perahu Nelayan di Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa Barat. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

Akhmad, A., Idris, U., & Siregar, L. (2018). Mitos Sawerigading (epos Lagaligo): Suatu analisis struktural dan penafsiran. ETNOSIA: Jurnal Etnografi Indonesia, 224-249.

Aji, C. N. (2010). Pengetahuan Lokal Pembuatan Perahu Tradisional Oleh Suku Biak di Kecamatan Warsa Kabupaten Biak Numfor. Skripsi. Manokwari: Jurusan Kehutanan Universitas Negeri Papua. Tidak Diterbitkan

Creswell, J. W. (2010). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hijjang, P., Ismail, A., Marhadi, A., Frank, S. A. K., Sokoy, F., & Idris, U. (2018). Puyakhabhu: Local Wisdom Values In Environmental Management At Sentani Indigenous Community In Jayapura Regency, Papua. International Journal of Arts & Sciences, 11(1), 59-65.

Hooridge, A. (2015). Perahu Layar Tradisional Nusantara. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Ilham, I., Korwa, F. Y., Idris, U., & Muttaqin, M. Z. (2020). Analisis Potensi Dan Strategi Pengembangan Objek Wisata Pulau Asey Besar Danau Sentani Kabupaten Jayapura. Jurnal Pariwisata Pesona, 5(2), 142-155.

Koentjaraningrat. (1985). Beberapa Pokok Antropologi Sosial Indonesia. Jilid I. Jakarta: PT. Dian Rakyat

Kooijman, S. (1961). The Art of Lake Sentani. Available at: https://philpapers.org/rec/KOOTAO-4 diakses tanggal 2 september 2020.

Lekitoo, H. Y. (2012). Potret Manusia Pohon. Jakarta: PT. Balai Pustaka

Lubis, M. (1977). Manusia Indonesia, Sebuah Pertanggung jawab. Jakarta:Yayasan Idayu

Marzali, A. (2003). Strategi Peisan Cikalong dalam Menghadapi Kemiskinan. Jakarta: Penerbit Yayasan Obor Indonesia

Moran, E. F. (1982). Human Adaptability; An Introduction to Ecological Anthropology. Colorado: Westview Press. Boulder

Nugroho, I. D. (2010). Majapahit Peradaban Maritim: Ketika Nusantara Menjadi Pengendali Pelabuhan Dunia. Jakarta: Yayasan Suluh Nuswantara Bakti.

Pramono, D. (2005). Budaya Bahari. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Soemarwoto, Ot. (2008). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Cetakan Kesebelas. Jakarta : Penerbit Djambatan.

Steward, J. H. (1955). Theory of Culture Change.The Methodology of Multilinear Evolution. Urbana: University of Illionis Press

Sudarman, D. (1986). Asmat: Menyingkap Budaya Suku Pedalaman Irian Jaya. Jakarta: PT. PustakaSinarharapan.

Sukendar, H., dkk. (2002). Pustaka Wisata Budaya. Perahu Tradisional Nusantara. Jakarta: Pusat Arkeologi Nasional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tanudirjo, D. A. (2011). Penjelajahan Pelaut Austronesia Pada Masa Prasejarah. Varuna. Jurnal Arkeologi Bawah Air, Vol. 5.

Wangania, J. (1981). Jenis-jenis Perahu di Pantai Utara Jawadan Madura. Jakarta: Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Yapsenang, Y. (2004). Arti Lambang Seni Ukir Kampung Asei Besar Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Jayapura: Jurusan Antropologi FISIP Universitas Cenderawasih.

Downloads

Published

24-05-2021

How to Cite

Hapsari, W., Frank, S. A. K., & Mansoben, J. R. (2021). Fungsi dan Nilai Khayi (Perahu Perempuan) bagi Suku Sentani di Kampung Ayapo Kabupaten Jayapura. CENDERAWASIH: Jurnal Antropologi Papua, 1(2), 134–148. https://doi.org/10.31957/jap.v1i2.1663
Received 2021-05-22
Accepted 2021-05-22
Published 2021-05-24