Pengembangan Wisata Budaya di Taman Nasional Wasur Berbasis Kearifan Lokal
DOI:
https://doi.org/10.31957/jap.v3i1.2305Keywords:
Culture tourism, Local wisdom, Wasur Park, Marori Tribe, PapuaAbstract
This research, which is located in Merauke Regency, aims to identify two things; first, tracing the framework for developing tourist destinations based on local wisdom of the Marori Tribe, second, finding the correlation of local wisdom of the Marori Tribe which was adopted as a development of culture-based tourism in the Wasur National Park area, Merauke Regency. This study uses a qualitative descriptive method with a case study approach. Data was collected by means of interviews, literature studies, and documentation as a complement. The data analysis technique uses data reduction, data display, as well as drawing conclusions and data verification (conclusion drawing and data verification). The results of this study state that the development of cultural tourism based on local wisdom carried out by the Marori Tribe in Wasur National Park has included all components in the framework of developing tourist destinations, namely attractions, accessibility, amenities, ancillary services, and institutionsDownloads
References
Arida, N. S. N. S., & Sunarta, N. (2017). Pariwisata Berkelanjutan. Sustain Press.
Ariyaningsih. (2018). Strategi Pengembangan Wisata Budaya di Kawasan Pecinan Lasem. Specta: Journal of Technology. 2(2). 27-36.
Boniface, P. (1999). Mengelola wisata budaya bermutu. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta.
Cooper, Fketcher, J., Gilbert, D., & Wanhill, S. (1995). Tourism, Principles and Prantice. London: Logman.
Damanik, P. J. (2013). Pariwisata Indonesia: Antara Peluang dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Faisal, S. (2007). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Flassy, M., Frank, S. A. K., Idris, U., Muttaqin, M. Z., & Darmawaan, H. (2022). HUTAN PEREMPUAN: Kearifan Lokal Orang Tobati-Enggros dalam Merawat Ekosistem Hutan Mangrove. wawasan Ilmu.
Hadiwijoyo, S. S. (2012). Perencanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hairurrozi, L. (2019). Wisata Budaya dan kesejahteraan. KOMUNITAS, 10(1), 75-94.
Hijjang, P., Ismail, A., Marhadi, A., Frank, S. A. K., Sokoy, F., & Idris, U. (2018). Puyakhabhu: Local wisdom values in environmental management at Sentani indigenous community in Jayapura Regency, Papua. International Journal of Arts & Sciences, 11(1), 59-65.
Hisa, L., Mahuze, A., & Arka, I. W. (2017). Dokumentasi Etnobotani-Linguistik Tumbuhan Sagu: Laporan Awal dari Etnis Marori di Taman Nasional Wasur Merauke. Linguistik Indonesia, 35(2), 187-200.
Ilham, I., Frank, S. K. A., Flassy, M., Muttaqin, M. Z., Idris, U., & Yunita, D. I. (2021). Hjiir Mentuk: Potensi Kuliner Lokal Olahan Masyarakat Kampung Tobati Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kota Jayapura. Jurnal Pariwisata Pesona, 6(2), 95-104.
Kadir, A., Poli, A. I., Hijjang, P., Ali, A., & Sokoy, F. (2021). Local wisdom regarding coastal resource management among a fishermen community in Youtefa Bay, Papua. ETNOSIA: Jurnal Etnografi Indonesia, 36-46.
Kristiningrum, N. D. (2014). Heritage Tourism dan Creative Tourism: Eksistensi Pasar Seni (Central market) di Malaysia sebagai salah satu pasar bersejarah. Jurnal Hubungan Internasional. 7(1). 43-54.
Martha, E. dan Kresno, E. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press.
Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UIP.
Nurboko, C. & Achmadi, A. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Pitana, I.G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Andi, Yogyakarta.
Prasodjo, T. (2017). Pengembangan Pariwisata Budaya dalam Perspektif Pelayanan Publik. Jurnal Office, 3(1), 7-12.
Rahajeng, A. (2008). Analisis Faktor Keputusan Wisata Budaya, Sejarah dan Alam Yogyakarta: Persepsi Wisatawan Domestik. Economic Journal of Emerging Markets, 13(1).
Rumansara, E. H. (2015). Memahami Kebudayaan Lokal Papua: Suatu Pendekatan Pembangunan yang Manusiawi di Tanah Papua. Jurnal Ekologi Birokrasi, 1(1), 47-58.
Rusli, M. (2012). Kearifan Lokal Masyarakat Towani Tolotang di Kabupaten Sidenren Rappang. Al-Ulum, 12(2), 477-496.
Sugiama, A. G. (2011). Ecotourism: Pengembangan Pariwisata Berbasis Konservasi Alam. Bandung: Guardaya Intimarta.
Sugiyarto, dan Amaruli, R. J. (2018). Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal. Jurnal Administrasi Bisnis. 7(1). 45-52.
Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.
Suwena, I K. dan Widyatmaja, I. G. N. (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Bali: Udayana University Press.
Wilopo, K. K. dan Hakim, L. (2017). Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya (Studin Kasus Pada Kawasan Trowulan Sebagai Pariwisata Budaya Unggulan Di Kabupaten Mojokerto). Jurnal Administrasi Bisnis. 41(1). 56-65.
Yarman, Y., Basuni, S., & Soekmadi, R. (2013). Implikasi kearifan lokal bagi pengelolaan Taman Nasional Wasur. Media Konservasi, 18(3), 231296.
Yin, R. K. (2006). Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: Rajawali Press.