NURTURING LITERACY DEVELOPMENT FOR EARLY EDUCATION IN PAPUA

Authors

  • Yohana Yembise Universitas Cenderawasih

Abstract

Papua is home to numerous local cultures and languages. Early literacy programs help preserve and promote these cultural heritages, ensuring they are passed down to future generations.  Early literacy promotes social inclusion by enabling children to participate fully in their communities, family, schools, and society at large. It fosters a sense of belonging and equal participation for all, irrespective of linguistic or cultural backgrounds. The paper explores through related references on the multidimensional background of literacy initiatives and challenges in the Papua region. It offers a concise preview of the subject matter, emphasizing the significance of literacy as a critical factor in social and educational progress. It invites readers to explore into the complexities and dynamics of literacy development efforts within Papua, ultimately contributing to a deeper understanding of the region's educational aspirations and potential pathways for improvement.  A significant discovery concerning regional statistical data indicates a clear correlation between areas or districts with a high illiteracy rate and those experiencing elevated levels of poverty. Suggestion for urgent further investigation is required to address future literacy improvement in these specific regions within Papua.

Keywords: Literacy, Early Education

Papua memiliki beragam kekayaan budaya dan bahasa lokal.  Program literasi awal mempunyai peran yang krusial dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya ini, serta memastikan agar pengetahuan tersebut dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. Literasi awal mendukung inklusi sosial dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk terlibat sepenuhnya dalam komunitas, keluarga, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini tentu saja berkontribusi dalam menciptakan persatuan dan partisipasi yang setara bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang linguistik atau budaya yang mereka miliki. Paper ini menggali latar belakang yang kompleks dari upaya pengembangan literasi dan tantangan yang dihadapi di wilayah Papua berdasarkan sumber-sumber yang relevan. Disamping itu juga memberikan ringkasan singkat mengenai isu pokok yang menekankan betapa pentingnya literasi bagi kemajuan sosial dan pendidikan. Hal ini mendorong pembaca untuk lebih mendalami kompleksitas dan dinamika upaya pengembangan literasi di Papua, yang pada akhirnya akan meningkatkan pemahaman kita tentang aspirasi pendidikan di wilayah ini dan kemungkinan langkah-langkah perbaikan yang dapat diambil. Temuan signifikan yang berkaitan dengan data statistik regional menunjukkan adanya korelasi yang jelas antara daerah-daerah yang tingkat buta huruf tinggi dengan daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi. Oleh karena itu, disarankan adanya urgensi penelitian lebih lanjut kedepan tentang pengembangan literasi yang difokuskan di daerah-daerah  tersebut di Papua.

Kata Kunci : Literasi, Pendidikan Usia Dini

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aisyah, S & Arismanti,Y. (1990). Penggunaan Big Book dalam Mengembangkan

Kemampuan Berbahasa Anak (Dengar, Cakap, Baca, Tulis) di TamanKanak-Kanak. Retrieved from http://pk.ut.ac.id/jp/31aisyah.htm.diakses 5 April2016.

Amini, M. (2015). Profil keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak usia TK. Jurnal

Ilmiah Visi, 10(1), 9 - 20. Retrieved from https://doi.org/10.21009/JIV.1001.2

Arjuna, P. (2022). Angka buta aksara di Papua masih tinggi, Natan Pahabol: Catatan untuk semua pihak. Jubi news. Retrieved from https://jubi.id/penkes/2022/angka-buta-aksara-di-papua-masih-tinggi-natan-pahabol-catatan-untuk-semua-pihak/

BPS. 2020. Angka Melek Huruf (AMH) dan Angka Buta Huruf (ABH) Penduduk 15 – 44Tahun Menurut Kabupaten/Kota (Persen), 2020. Retrieved from https://papua.bps.go.id/indicator/28/606/1/angka-melek-huruf-amh-dan-angka-buta-huruf-abh-penduduk-15---44-tahun-menurut-kabupaten-kota.html

Brewer, J.A. (2007). Introduction to Early Childhood Education: Preschool Through Primary Grades. USA: Pearson.

Bukhori, A. (2005). Kurikulum Berbasis Literasi. Retrieved from

http://pribadi.or.id/diary/2005/06/22menciptakan- generasi- lterat/diakses 5 April 2016.

Burns, Paul C. dkk. (1996). Teaching Reading in Today’s Elementary Schools. Boston: Hunghton Miffin Company.

Chandrawaty (2016). Pengembangan Literasi Bagi Anak Usia Dini. Prroceeding International Seminar2016. Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak (PSGPA) UHAMKA.

Dewan Perwakilan Rakyat Papua, 2022. Komisi V DPRP Serius Tingginya Angka Buta Aksara di Papua Capai 21,9 Persen. Retrived from https://dpr-papua.go.id/komisi-v-dprp-serius-tingginya-angka-buta-aksara-di-papua-capai-219-persen.

Fatonah, N. (2022). Peran Orang Tua Dalam Literasi Anak. Jakarta: Cahaya Smart

Nusantara.

Hayat, B & Suhendra, Y. (2010). Benchmark International Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kern, R. (2000). Literacy and Language Teaching. Oxford: Oxford University Press.

Khairinnusa, E A. (2016). Pengembangan Budaya Literasi Melalui Metode Suistained

Silent Reading Di Sekolah Dasar. Prroceeding International Seminar2016. Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak (PSGPA) UHAMKA

Kwelju, S. (1997). Perkembangan Dimensi Fungsional Awal Keberwacanaan Tulis Anak: Sebuah Studi Kasus. PELLBA 10. Yogyakarta: Kanisius.

Sebuah Studi Kasus. Dalam Bmbang Kaswanti Purwo (Ed). Pelba 10 (hlm.38-68). Jakarta: Lemabaga Bhahasa Unika Atma Jaya.

Laily, W.N. (2021). Tingginya Angka Buta Huruf Penduduk Papua di Tahun 2020. Kompasiana.com. Retrieved from https://www.kompasiana.com/weningnurullaily8100/63347878ce8cab2d28303232/tingginya-angka-buta-huruf-penduduk-papua-di-tahun-2020

Muhsidin. (2020). Tantangan Menigkkatkan Budaya Literasi Warga Papua. Antara.news. Retrieved from https://www.antaranews.com/berita/1327094/tantangan-meningkatkan-budaya-literasi-warga-di-papua

Pedemme, A. (2022). Angka buta aksara di Papua masih tinggi, Natan Pahabol: Catatan untuk semua pihak.Jubi.id. Retrieved from https://jubi.id/penkes/2022/angka-buta-aksara-di-papua-masih-tinggi-natan-pahabol-catatan-untuk-semua-pihak/

Septiani, N., & Kurniawati, L. (2021). School Literacy Movement. In 5th International Conference on Early Childhood Education (ICECE 2020) (pp. 168-171). Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210322.036

Sinombor, H. (2023). Kampanye Baca Tanpa Batas Demi Dongkrak Literasi Papua. Kompas.id. Retrieved from: https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/07/13/

Yawan, H. (2022). Yo Si Puedo: A Cuban Literacy Program to Strengthen Literacy Level in West Papua, Indonesia. International Journal of Indonesian Education and Teaching, 6(1).

Yembise, Y.S. (1997). EFL Teachers’ Awareness of the Theoretical and Practical Relevance of the Communicative Approach in Junior High Schools in Irian Jaya. Ottawa: National Library of Canada.

Yembise, Y, S. (2007). Integrating Learners’ Cultural Aspects into the Papuan Junior High School Curriculum. A Bridge or Barrier. Published PhD Thesis. Newcastle: The University of Newcastle.

Yembise Y. S. (2020). Foreseeing Parent’s Role in Building Children’s Literacy in EFL in Indonesia. Asian EFL Journal Research Articles, 27(4).

Downloads

Published

2023-10-28

Issue

Section

Articles