https://ejournal.uncen.ac.id/index.php/NG/issue/feed NOVAE GUINEA Jurnal Biologi 2023-10-29T14:51:58+00:00 Leonardo Aisoi leon_aisoi@yahoo.com Open Journal Systems Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Cenderawasih. Novae Guinea Jurnal Biologi sarana komunikasi ilmiah yang memuat tulisan-tulisan ilmiah, baik hasil-hasil penelitian maupun telaah pustaka dalam lingkup Pendidikan Biologi, Biologi dan penerapannya, meliputi Biologi tumbuhan, Biologi hewan, Ekologi, Mikrobiologi dan Biologi terapan. Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yakni pada bulan April dan Oktober, dengan melalui proses blind peer-review dalam proses penerbitannya https://ejournal.uncen.ac.id/index.php/NG/article/view/3371 PENGARUH PENGGUNAAN AMPAS SAGU DAN JERAMI SEBAGAI MEDIA TERHADAP PRODUKSI JAMUR MERANG (Volvariela volvacea) 2023-10-27T21:22:32+00:00 Norman Pambudi leon_aisoi@yahoo.com Edoward K. Raunsay leon_aisoi@yahoo.com Leonardo E. Aisoi leon_aisoi@yahoo.com <p style="text-align: justify;">Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan pengolahan sagu mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga menimbulkan dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat. Dampak positif yaitu meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat, sedangkan dampak negatif yaitu menimbulkan limbah. Sama hal nya dengan ampas sagu, limbah pertanian lain seperti jerami yang ada di wilayah Papua juga hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. di daerah Jawa dan sekitarnya, mereka memanfaatkan limbah jerami untuk dijadikan sebagai media jamur merang. Penelitian ini bertujuan untuk 1). mengetahui pengaruh penggunaan ampas sagu dan jerami sebagai media terhadap produksi jamur merang 2). mengetahui media apa yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi jamur merang. Rancangan penelitian mengguanakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil perlakuan untuk munculnya primordia terlama adalah perlakuan S3J1 dengan rata-rata yaitu 36 hari setelah inokulasi, sedangkan untuk masa tumbuh tercepat adalah perlakuan S1J3 dengan rata-rata yaitu 17 hari setelah inokulasi. Hasil perlakuan untuk masa panen tercepat adalah perlakuan S1J3 dengan rata-rata yaitu 22 hari setelah inokulasi, sedangkan untuk masa panen terlama adalah S3J1 dengan rata-rata yaitu 39 hari setelah inokulasi. hasil perlakuan terbaik berat tubuh buah jamur merang adalah perlakuan S1J3 yaitu 178.67 gram, sedangkan berat tubuh buah jamur merang paling rendah adalah perlakuan S4J0 yaitu 16.00 gram. hasil perlakuan terbaik Jumlah tubuh buah jamur merang adalah perlakuan S1J3 yaitu 22 buah, sedangkan jumlah tubuh buah jamur merang paling rendah adalah perlakuan S4J0 yaitu 2 buah. Hasil terlama lama masa panen adalah perlakuan S3J1 yaitu 46 hari, sedangkan lama masa panen paling tercepat adalah perlakuan S4J0 yaitu 24 hari. hasil perlakuan terbaik frekuensi jamur merang adalah perlakuan S1J3 yaitu 7x, sedangkan frekuensi jamur merang paling rendah adalah perlakuan S4J0 yaitu 1x. Penambahan ampas sagu pada jamur merang berpengaruh terhadap produktifitas jamur merang dan Media yang terbaik untuk produktifitas jamur merang adalah media S1J3, dengan perbandingan sagu : jerami 1 : 3</p> <p>Kata Kunci: Ampas sagu., Jerami, Jamur Merang</p> 2023-10-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 NOVAE GUINEA Jurnal Biologi https://ejournal.uncen.ac.id/index.php/NG/article/view/3381 IDENTIFIKASI CACING PARASIT PADA FESES SAPI BALI DI KAMPUNG ARSOPURA, DISTRIK SKANTO, KABUPATEN KEEROM, PROVINSI PAPUA 2023-10-29T13:48:55+00:00 Siti Rukaya sitirukaya16@gamail.com Agustinus Renyoet sitirukaya16@gamail.com Zainal Arifin Wasaraka sitirukaya16@gamail.com <p style="text-align: justify;">Kerugian akibat infeksi parasit khususnya cacing pada ternak di Indonesia sangat besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis cacing parasit dan tingkat prevalensi pada Sapi Bali di Kampung Arsopura, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang dapat ditimbulkan. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, yaitu dari bulan Januari – Mei 2020. Untuk mengetahui jenis cacing, maka dilakukan pemeriksaan sampel sebanyak 47 sampel feses sapi dengan menggunakan metode pengendapan (sedimentasi) sederhana. Selanjutnya dilakukan Identifikasi telur cacing parasit serta menghitung tingkat prevalensi setiap jenis cacing parasit Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis secara deskriptif. Dari hasil pemeriksaa, 44 sampel terinfeksi cacing parasit dan ditemukan 6 jenis cacing parasit yaitu Paramphistomum cervi, Fasciola sp., Moniezia sp., Taenia saginata, Ascaris vitulorum, dan Haemonchus contortus. Prevalensi spesies cacing parasit yang menginfeksi sapi adalah Paramphistomum cervi dengan jumlah sampel yang terinfeksi sebanyak 26 sampel (55,31%), Ascaris vitulorum menginfeksi 19 sampel (40,42%), Fasciola sp. dan Taenia saginata menginfeksi 18 sampel (38,02%), dan Haemonchus contortus dan Moniezia sp. menginfeksi 11 sampel (23,4%).</p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Kata Kunci :</strong> Cacing Parasit, Prevalensi, Sapi Bali</em></p> <p style="text-align: justify;">Losses due to parasitic infections, especially worms, in livestock in Indonesia are very large. This research aimed to determine the types of parasitic worms and their prevalence levels in Bali cattle in Arsopura Village, Skanto District, Keerom Regency, Papua Province so that can anticipate losses that may arise. This research was carried out for 5 months, namely from January – May 2020. To find out the type of worm, 47 cow feces samples were examined using a simple sedimentation method. Next, identification of parasitic worm eggs was carried out and the prevalence rate of each type of parasitic worm was calculated. The data analysis used in this research was descriptive. From the results of the examination, 44 samples were infected with parasitic worms and 6 types of parasitic worms were found, namely Paramphistomum cervi, Fasciola sp., Moniezia sp., Taenia saginata, Ascaris vitulorum, and Haemonchus contortus. The prevalence of parasitic worm species that infect cattle is Paramphistomum cervi with the number of infected samples being 26 samples (55.31%), Ascaris vitulorum infecting 19 samples (40.42%), Fasciola sp. and Taenia saginata infected 18 samples (38.02%), and Haemonchus contortus and Moniezia sp. infected 11 samples (23.4%).</p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Keywords :</strong> Parasitic Worms, Prevalence, Bali cattle</em></p> 2023-10-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.uncen.ac.id/index.php/NG/article/view/3382 PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS CENDERAWASIH TENTANG MEDIA INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR 2023-10-29T13:52:59+00:00 Sisca Ferdinandus ferdinandussica@gmail.com Maik Akobiarek ferdinandussica@gmail.com <p style="text-align: justify;"><br>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dampak dari globalisasi yang mengakibatkan perubahan besar bagi kehidupan manusia terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini. Sehingga sumber belajar mahasiswa bertambah, salah satunya media internet sebagai sumber belajar.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Cenderawasih tentang media internet sebagai sumber belajar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2020 tahun akademik 2019/2020 pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Cenderawasih dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan mengunakan teknik purposive sampling, dengan memilih sampel dalam penelitian yaitu 15% dari setiap angkatan. Total sampel dalam penelitian adalah 38 mahasiswa Pendidikan Biologi. Teknik pengumpulan data untuk data primer, menggunakan angket yang didistribusikan melalui aplikasi whatsapp sedangkan data sekunder melalui wawancara online, dan kajian-kajian literatur. Data dianalisis menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 25 kemudian dihitung manual menggunakan skala likert. Hasil analisis data 16 pernyataan 1 pernyataan diperoleh hasil sangat setuju (6,25%), 12 pernyataan diperoleh hasil setuju (75%), 3 pernyataan diperoleh hasil kurang setuju (18,75%). Berdasarkan analisis per indikator pada indikator pertama diperoleh hasil setuju dengan rata-rata (3,03), indikator kedua diperoleh hasil setuju dengan rata-rata (3,26), indikator ketiga diperoleh hasil setuju dengan rata-rata (2,74) indikator keempat diperoleh hasil setuju dengan rata-rata (3,07). Sedangkan analisis keseluruhan pernyataan diperoleh hasil persepsi mahasiswa pada kategori setuju dengan rata-rata (2.92), sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa setuju dengan media internet sebagai sumber belajar.</p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Kata Kunci : </strong>Persepsi Mahasiswa, Media Internet, Sumber Belajar</em></p> <p style="text-align: justify;"><br>This research is motivated by the impact of globalization which has resulted in major changes to human life, especially during the current Covid-19 pandemic. So that students' learning resources increase, one of which is internet media as a learning resource. The aim of this research is to find out how Cenderawasih University Biology Education students perceive internet media as a learning resource. The research was carried out in June-July 2020 of the 2019/2020 academic year at the Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Cenderawasih University with a quantitative descriptive type of research. Sampling in this research used a purposive sampling technique, by selecting the sample in the research, namely 15% from each generation. The total sample in the research was 38 Biology Education students. Data collection techniques for primary data use questionnaires distributed via the WhatsApp application, while secondary data uses online interviews and literature studies. The data was analyzed using the SPSS version 25 application and then calculated manually using a Likert scale. Results of data analysis of 16 statements: 1 statement obtained a strongly agree result (6.25%), 12 statements obtained an agree result (75%), 3 statements obtained a disagree result (18.75%). Based on the analysis per indicator on the first indicator, the results obtained agree with the average (3.03), the second indicator obtained the results agreeing with the average (3.26), the third indicator obtained the results agreeing with the average (2.74). The fourth result obtained agreed with the average (3.07). Meanwhile, the overall analysis of the statements showed that students' perceptions were in the agree category with an average of (2.92), so it can be concluded that students' perceptions agree with internet media as a learning resource.</p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Keywords : </strong>Student Perceptions, Internet Media, Learning Resources</em></p> 2023-10-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.uncen.ac.id/index.php/NG/article/view/3383 PENGAPLIKASIAN EKSTRAK BEBERAPA BIOSTIMULAN PADA PERTUMBUHAN STEK MATOA (Pometia pinnata L.) 2023-10-29T14:51:58+00:00 Leonardo E. Aisoi leon_aisoi@yahoo.com Semuel Jeujanan leon_aisoi@yahoo.com <p style="text-align: justify;">Perbanyakan Matoa (Pometia pinnata L.) secara generatif memang baik, namun memerlukan waktu yang cukup lama untuk suatu tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Perkembangan secara vegetatif merupakan salah satu alternatif yang perlu dilakukan, salah satunya dengan cara stek. Perkembangan dengan cara stek diharapkan dapat menjamin sifat-sifat yang sama dengan induknya. Penggunaan beberapa biostimulan alami dapat merangsang perakaran stek karena menghasilkan IAA (auksin). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan mempelajari teknik pembiakan vegetatif Matoa (Pometia pinnata L.) dan mengetahui pengaruh biostimulan yang cocok terhadap pembiakan vegetatif melalui stek pucuk dan stek batang Matoa (Pometia pinnata L.). Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu cara pemberian biostimulan (kontrol, perendaman dan pasta) dan jenis stek (batang dan pucuk), digunakan tiga kali ulangan dengan 3 batang stek setiap satuan perlakuan sehingga didapatkan 54 satuan percobaan dengan dua kali pengamatan. Perubahan-perubahan yang diamati adalah persentase stek hidup, persentase stek berkalus, jumlah kalus, persentase stek bertunas, jumlah tunas, panjang tunas, persentase stek berakar, jumlah akar, panjang akar, berat basah akar dan berat kering akar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang teknik pembiakan yang cocok serta biostimulan yang cocok untuk pengembangan stek Matoa (Pometia pinnata L.). Hasil penelitian menunjukan bahwa, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari beberapa biostimulan terhadap pertumbuhan stek Matoa (Pometia pinnata L.).</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kata Kunci : </em></strong><em>Biostimulan, Matoa, Vegetatif</em></p> <p style="text-align: justify;"><br>Generative propagation of Matoa (Pometia pinnata L.) is good, but it takes quite a long time for a plant to grow and develop into an adult. Vegetative development is an alternative that needs to be done, one of which is by cutting. Development by cuttings is expected to guarantee the same characteristics as the parent. The use of several natural biostimulants can stimulate the rooting of cuttings because they produce IAA (auxin). This research is an experimental study which aims to study the vegetative propagation techniques of Matoa (Pometia pinnata L.) and determine the effect of suitable biostimulants on vegetative propagation through shoot cuttings and stem cuttings of Matoa (Pometia pinnata L.). The research was carried out using a Completely Randomized Design (CRD) with two factors, namely the method of administering the biostimulant (control, soaking and paste) and the type of cuttings (stems and shoots), three replications were used with 3 cuttings per treatment unit so that 54 experimental units were obtained with two observation times. The changes observed were the percentage of live cuttings, the percentage of cuttings with callus, the number of callus, the percentage of sprouted cuttings, the number of shoots, the length of shoots, the percentage of rooted cuttings, the number of roots, the length of roots, the wet weight of roots and the dry weight of roots. It is hoped that the results of this research can provide information about suitable breeding techniques and suitable biostimulants for developing Matoa (Pometia pinnata L.) cuttings. The research results showed that there was no significant effect of several biostimulants on the growth of Matoa (Pometia pinnata L.) cuttings.</p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Keywords :</em></strong><em> Biostimulant, Matoa, Vegetative.</em></p> 2023-10-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023