ANALISIS PENETAPAN ‘KETENGBAN’ SEBAGAI DAERAH OTONOM BARU DARI WILAYAH PEGUNUNGAN BINTANG

Authors

  • Emius Gire Universitas Cenderawasih
  • Bernathius Julison Universitas Cenderawasih
  • Petrus Bachtiar Universitas Cenderawasih

DOI:

https://doi.org/10.31957/jurnalelips.v6i2.3065

Keywords:

Sentani City, Jayapura Regency, slum settlement, infrastructure

Abstract

The purpose of the study was to analyze the determination of 'Ketengban' as a New Autonomous Region from the Bintang Mountains Region. The type of research used is descriptive qualitative. Data collection techniques are interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques: Data reduction, Data presentation, Drawing conclusions or verification. The results of his research, first It is necessary to establish a new autonomous region from the Bintang Mountains Region, implemented by the provisions of the Unitary State of the Republic of Indonesia having regulations governing regional government by the mandate of the 1945 Constitution, the government shall enact Law Number 2 of 2021 as a replacement for Law Number 21 of 2001 on special autonomy for Papua Province. Second Matter that concerns the stipulation of 'Ketengban' as a New Autonomous Region from the Bintang Mountains Region that is carried out by the regulations can be seen in the Brief Report of the Commission II DPR RI public hearing meeting which has stated that the DPRD and the Regional Government of the Bintang Mountains Regency submitted administrative completeness submitted to Commission II of the DPR RI. Third, What benefits can be obtained from the stipulation of 'Ketengban' as a New Autonomous Region, which can be seen in improving the standard of living and welfare of the community, Gunung Bintang Regency, Papua Province? In addition, the Bintang Mountains of Papua Province, in developing or developing their regions, are experiencing an accelerated increase.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Emius Gire, Universitas Cenderawasih

Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota

Bernathius Julison, Universitas Cenderawasih

Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota

Petrus Bachtiar, Universitas Cenderawasih

Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota

References

Abdullah, Rojali. (2002) “Pelaksanaan Otonomi Luas dan Isu Federalisme Sebagai Suatu Alternatifâ€,Jakarta: Raja Grafindo

Adipuryanti Y, Ni Luh Putu, Sudibya, I ketut. (2015). Analisis pengaruh Jumlah Penduduk Yang Bekerja Dan Investasi Terhadap Ketimpangan Distribusi Pendapatan Melalui Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali.

Jurnal PIRAMIDA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia. XI (1). 20-28.

Adisasmita, Rahardjo (1989), Beberapa Dimensi Ekonomi Regional, Fakultas Pascasarjana, Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang.

Afandi, Muhamad Nur, (2013). Peluang Dan Tantangan Pembangunan Daerah Otonom Baru Di Indonesia (Studi Kasus Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat), Jurnal Ilmu Administrasi, Vol. X No. 2,

Ahmad, Mubariq (1993), Irian Jaya dalam Perspektif Pembangunan Ekonomi Nasional dan Daerah, Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol. XLI, No 4: 441 – 459.

Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Lincolin, (1999). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama, Penerbit PBFE-Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Artana Y, I Komang Oka, & Arka, Sudarsana. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Disparitas Pendapatan Antardaerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Bali. Jurnal JEKT Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana. 8(1). 63-71.

Baswir, Revrisond.( 1997). Akuntansi Pemerintahan Indonesia. BPFE: Yogyakarta

Blakely, E.J. (1989). Plannning Economic Development Theory and Practice. Sage Publication 3

Boediono.(2012). Ekonomi Internasional. Yogyakarta : BpfE

Creswell, John W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Dumairy, 2004. Perekonomian Indonesia, Cetakan kelima, Penerbit Erlangga,. Jakarta.

Gunawan, Jamil. Ed., (2005).Desentralisasi Globalisasi dan Demokrasi Lokal. Jakarta: LP3ES,

Hukom, Alexandra. (2014). Hubungan Ketenagakerjaan Dan Perubahan Struktur Ekonomi terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal JEKTJurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya. 7 (2). 120-129.

Ibrahii, Mohammad Jimmi. (1991) Prospek Otonomi Daerah, Semarang, Dahara Prize,

Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun (1945), ps. 18

Miles dan Huberman. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Moleong, Lexy J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Putri, Agnes Febriana dan I Wayan Wita Kesumajaya. (2017). Analisis Pengaruh Modal, Tingkat Upah dan Teknologi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Serta Produksi pada Industri Kerajinan Batako. E- Jurnal EP Unud, 6 [3] :387-413.

Richardson, H.W. (1991). Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional. Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta

Ridwan, Juniarso dan Achmad Sodik Sudradjat, (2014) . Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Layanan Publik, Bandung: Nuansa Cendekia,

Rosidin, Utang. (2010), Otonomi Daerah dan Desentralisasi, Bandung, CV Pustaka Setia.

Seran, Serilius. (2017). Hubungan Antara Pendidikan, Pengangguran Dan Pertumbuhan Ekonomi Dengan Kemiskinan. Jurnal JEKT Univesitas Timor(Unimor)-Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 10(1). 59-71

Sirojuzilam, (2008). Disparitas Ekonomi dan Perencanaan Regional, Ketimpangan Ekonomi Wilayah Barat dan Wilayah Timur Provinsi SumateraUtara. Pustaka Bangsa Press

Suartha, Nyoman, Murjana Yasa, I Gusti Wayan. (2017). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Migrasi Masuk Terhadap Pertumbuhan Penduduk dan Alih Fungsi bangunan Penduduk Asli Kota Denpasar. Jurnal JEKT Universitas Udayana, 10(1). 95- 107.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, S., (2010), Mikro Ekonomi Teori Pengantar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sumartini, L. (1999), Peranan dan Fungsi Rencana dan Legislasi Nasional dalam Proses Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. BPHN Kehakiman RI, Jakarta hlm 3

Tarigan, Robinson. (2004). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: PT Bumi Aksara

Todaro, M.P, (2000), Economic Development, Seventh Editions, New York, Addition Wesley Longman, Inc.

Widjaja, HAW. (2005). Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, Jakarta, Karisma Putra Utama Offset,

Widodo, Tri. (2006). Perencanaan Pembangunan Aplikasi Komputer. UPP STIM YKPN Yogyakarta.

Downloads

Published

2023-06-24

How to Cite

Gire, E., Julison, B., & Bachtiar, P. (2023). ANALISIS PENETAPAN ‘KETENGBAN’ SEBAGAI DAERAH OTONOM BARU DARI WILAYAH PEGUNUNGAN BINTANG. Jurnal ELIPS (Ekonomi, Lingkungan, Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, Dan Sosial Budaya), 6(2), 59–67. https://doi.org/10.31957/jurnalelips.v6i2.3065

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)