Populasi Telur Nyamuk Aedes sp. Pada Ovitrap yang Diberi Fermentasi Gula sebagai Atraktan Alami di Lingkungan Kampus FMIPA Universitas Lampung
DOI:
https://doi.org/10.31957/jbp.1117Abstract
Diseases transmitted by mosquito especially Aedes sp. there’s still happens in many areas of both city and village in Indonesia, until reducing Aedes sp. requires controlled effort. Attractant is a compound that can effect the behavior of mosquito even to decrease the population of mosquito directly. Sugar fermentation can be a natural attractant, this solution can produce carbon dioxide compound that can be a attract for mosquito, until mosquitoes are attracted to ovitrap. The purposes of this research was to determined the sugar fermentation to total of Aedes sp. eggs at ovitrap. The research design used is a Complete Random Design (CRD) with 5 repeated. Analysis of data using Analysis of Variance (ANOVA) and if there are the significant differences of treatment then test continued with BNT test signification levels α = 5%. The result is indicate that fermentation formula P1 (50 gr brown sugar+ 1 g yeast) found up to 15 mosquitos eggs at ovitrap with a percentage of 50% more than any other formula, ANOVA test indicate that the value of p<0,05 that’s mean there is none significant differences between the treatment. Â
Key words: Aedes sp.; attractant; sugar fermentation
Downloads
References
Amelia, F., dan Iryani. 2012. Comparrative modelling protein vaksin NA BTB H5N1 menggunakan SWISS MODEL. Jurnal Sains dan Teknologi. 4(2): 165-169.
Agustina E, dan Kartini. 2017. Kajian tempat perindukan nyamuk Aedes di Gampong Ulee Tuy Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017. ISBN: 978-602-60401-3-8.
Astuti, E.P., dan R. Nusa. 2011. Efektivitas alat perangkap (Trapping) nyamuk vektor demam berdarah dengue dengan fermentasi gula. Aspirator. 3(1): 41-48.
Dwinata, I., T. Baskoro, dan C. Indriani. 2015. Autocidal ovitrap atraktan rendaman jerami sebagai alternatif pengendalian vektor DBD di Kabupaten Gunungkidul. Jurnal MKMI. 11(2): 125-131.
Enny. 2013. Perangkap nyamuk ramah lingkungan yang menggunakan bahan ragi untuk pengembang biakan kestabilan suhu dengan heat detector yang menggunakan NTC (Negative To Temperature Coeffisien). Metana. 9(2): 55–63.
Firmanta, Y. 2008. Deteksi resistensi nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari daerah endemis dan non endemis dengue di Kota Jambi berdasarkan aktivitas enzim esterase non spesifik terhadap insektisida golongan piretroid. [Skripsi]. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Geier M, OJ Bosch, and J. Boeckh. 1999. Ammonia as an attractant component of host odour for the yellow fever mosquito, Aedes aegypti. Chem Senses. 24(6): 647-653.
Harbach. 2008. “DBD, Naskah lengkap pelatihan bagi pelatih dokter spesialis anak dan dokter penyakit dalam Tatalaksana DBD. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Hasanah, H.U., D.S. Sukamto, dan I. Novianti. 2017. Efektivitas atraktan alami terhadap Aedes aegypti pada perbedaan warna perangkap. Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi. 2(2): 23-32.
Jerry, D.C.T., T. Mohammed, and A. Mohammed. 2017. Yeast-generated CO2: A convenient source of carbon dioxide for mosquito trapping using the bg-sentinel traps. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine. 7(10): 896-900.
Kurniati, A., I. Chahaya., dan Nurmaini. 2015. Efektivitas fermentasi gula sebagai atraktan nyamuk. http://id.123dok.com. Diakses pada 25 November 2019.
Lala, D., Suprijandani, dan Nurhaidah. 2018. Fermentasi air kelapa muda sebagai atraktan nyamuk Aedes aegypti. Gema Kesehatan Lingkungan. 16(1): 50-59.
Pohan, N.R., N.A.P. Wati, dan M. Nurhadi. 2016. Gambaran kepadatan dan tempat potensial perkembangbiakkan jentik Aedes sp. di tempat-tempat umum wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta. Jurnal Forum Ilmiah KesMas Respati. 1(2): 109-120.
Syahribulan, F.M. Biu, dan M.S. Hassan. 2012. Waktu aktivitas menghisap darah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus di Desa Pa’Lanassang Kelurahan Barombong Makassar Sulawesi Selatan. Jurnal Ekologi Kesehatan. 11(4): 306-314.
Wahidah, A., Martini, dan R. Hestiningsih. 2016. Efektifitas jenis atraktan yang digunakan dalam ovitrap sebagai alternative pengendalian vektor DBD di Kelurahan Bulusan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 4(1): 106-115.
Widiyanti, P.M. Ni Luh, K. Artawan, dan Ni P.S.R. Dewi. 2016. Identifikasi larva nyamuk yang ditangkap di perindukan di Kabupaten Buleleng. Prosiding Seminar Nasional FMIPA (268-276).
Widya, I.G.A.N., Sudjari, dan H. Aurora. 2015. Uji perbandingan potensi penambahan ragi tape dan ragi roti pada larutan gula sebagai atraktan nyamuk Aedes sp. Majalah Kesehatan FKUB. 2(4): 181-185.
Wijayanti, D.N., dan A. Widyanto, 2015. Efektivitas fermentasi air tebu sebagai bahan atraktan nyamuk Aedes aegypti Menggunakan Perangkap Nyamuk di Laboratorium Entomologi Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Tahun 2015. Jurnal Keslingmas 34(1): 224-297.