Analisis Jumlah Sel Eritrosit Darah Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Strain Wistar Sebelum dan Setelah Perlakuan Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus)
DOI:
https://doi.org/10.31957/jbp.134Abstract
The aim of this research was to measure the differences amount of erythrocytes in the blood of the rat (Rattus norvegicus) strain wistar before and after been given of the extract of the red fruid (Pandanus conoideus).  This was a pre experiment with The One Group Pre Test – Post Test only design, the extract of red fruit (P. conoideus) was the  independent variable and the dependent variable was the amount erythrocyte in rat blood. After the acclimatisation program in 7 days, the blood of this 20 rats were taken to measure the erythrocytes. For the next 7 days, all of the rats were given the extract of red fruit per oral by the sonde 5m/bb.  The blood were taken again to measure the erythrocytes again, in the day after the last given of the extract of red fruit. The data were tabulated for normality test with Shapiro-wilk (SPSS v.24), homogeneity test, Levene test, and followed by Paired T-Test. The results were show that the mean of the erythrocyte before given the extract of red fruit was 5.54 x 106/mm3 and after that was 7.65 x 106/mm3. Â
Key words: R. novergicus, P. conoideus, erythrocyte.
Downloads
References
Anonim. 2008. Buah merah Papua. http://id.wikipedia.org/ wiki/BuahMerah Papua. 15 Maret 2017.
Anonim. 2009. CV. Red fruit oil Indonesia. http://www.red-fruitoil.com/ Contact%20Us.htm.20 maret 2017.
Ardian. 2010. Jumlah eritrosit dan leukosit. [Online] Tersedia:http://repository.ipb.ac.Id/bitstream/handle/12345679/51319/Bab%20II%20Tipus%2D10zpe4.pdf?sequence=6.html [20 maret 2017].
Arifani, N. 2006. Pengaruh pemberian buah merah (Pandanus conoideus Lam.) terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada mencit Swiss yang diinfeksi Plasmodium barghei ANKA. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Semarang.
Arnold dan P. Fox. 1998. Imune for life (Meningkatkan kekebalan tubuh untuk kesehatan dan umur panjang). PT. Interaksara. Batam.
Broek, van den NR, and E.A. Letsky. 2000. Etiology of anemia in pregnancy in south Malawi. Am. J. Clin. Nutr. 72(1): 247S-256S.
Budi, I.M., dan F.R. Paimin. 2005. Buah merah. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Depkes RI. 2013. Riset kesehatan dasar. Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Djariyanto. 2008. Hubungan antara lama menstruasi dan kadar hemoglobin pada remaja putri SMA Negeri 2 Sukoharjo. [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Elin dan Kusnandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian. Penerbit Rajawali Press. Jakarta.
Ganong, W.F. 1999. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 17. Penerbit EGC. Jakarta.
Guyton, A.C., dan J.E. Hall. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Penerbit EGC. Jakarta.
Handayani Wiwik dan A. Sulistyo. 2013. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem hematologi. Salemba Medika. Jakarta.
Harper, Murray, R.K., D.K. Granner and V.W. Rodwell. 2009. Biokimia. Edisi 27. Penerbit ECG. Jakarta.
Linda, A. Ramadhan, dan D. Tureni. 2014. Pengaruh ekstrak biji pala (Myristica fragrans) terhadap jumlah eritrosit dan leukosit pada tikus putih (Rattus norvegicus). E-Jipbiol. 3: 1-8.
Munawaroh, S. 2009. Pengaruh ekstrak segar kelopak rosela (Hibiscus sabdariffa) terhadap peningkatan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah tikus putih (Rattus norvegicus) anemia. [Skripsi]. FKIP Universitas Riau.
Munker, R. 2007. Basic biology of hemopoiesis. In Munker, R., Hiller, E., Glass, J., & Paquette, R. (Eds), Modern hematology: Biology and clinical management, 2nd Ed. Humana Press Inc. New Jersey.
Pearce, C.E. 2004. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. PT Gramedia. Jakarta.
Proverawati, A. 2010. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Penerbit Nuha Medika. Yogyakarta.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20 2013.pdf.
Sacher, R.A. dan R.A. McPherson. 2004. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium. Edisi 11. (Alih bahasa oleh Brahm U, Pendit dan Dewi Wulandari) Penerbit EGC. Jakarta.
Sherwood, L. 2001. Fisiologi manusia. (Beatricia I. Santoso, Ed.). Edisi kedua. Penerbit EGC. Jakarta.
Subowo. 2002. Histologi umum. Edisi ke 2. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
Watson, R. 2002. Anatomi dan fisiologi. Ed 10. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta.
WHO. 2005. Iron deficiency anaemia assesment, prevention and control a guide for programme managers. WHO.
WHO. 2008. Worldwide prevalence of anemia 1993-2005. http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241596657eng.pdf .diakses tanggal 12 februari 2017.
WHO., 2006. Iron deficiency anaemia assessment, prevention and control a guide for programme managers. http://www. who.int/nutrition/publications/en/ida_assessment_prev ention_control.pdf.
William, F. 1998. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 17. Penerbit EGC. Jakarta.