Studi Etnobotani Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu
DOI:
https://doi.org/10.31957/jbp.1761Abstract
Enggano is one of the leading islands in Indonesia that has unique biodiversity. This uniqueness arises because Enggano is an ocean island that stands alone without ever becoming one with the mainland of Sumatra. Regarding its biodiversity, ethnobotany studies are needed to find out the culture of the Enggano people from ancient times to the present in the use of plants to support their lives. The Enggano people are familiar with plants that are used as food, construction, medicine, and simple technology and are still used today. The local knowledge of the Enggano community about the use of plants can provide support for their existence.Â
Key words: culture; Enggano; ethnobotany; plant.
Â
Downloads
References
Amin, Y., D.A. Pramasari, E. Lestari, D.S Adi, dan W. Dwianto. 2017. Morfologi serat beberapa jenis kayu asal Pulau Enggano. Prosiding Seminar Lignoselulosa 2017. 15-20.
Amran, F., J.E. Madjid, M. Karim, dan S. Sulistinah. 1979. Etnogarfi Pulau Enggano (Sebuah Laporan Sementara). Tim Pene1itian Kebudayaan Enggano. Faku1tas Sastra Universitas Indonesia. Jakarta.
Astuti, D., A.N. Nurhasanah, S. Nugroho, dan A. Estiati. 2017. Penapisan beberapa padi lokal dari Pulau Enggano terhadap ketahanan salinitas. Jurnal Lahan Suboptimal. 6(2): 134-141.
Blench, R. 2014. The Enggano: Archaic foragers and their interactions with the Austronesian world. Kay Williamson Educational Foundation. Cambridge. United Kingdom.
Fitriana, D., dan Y. Johan. 2016. Analisis kesesuaian ekowisata mangrove desa kahyapu Pulau Enggano. Jurnal Enggano. 1(2): 64–73.
Hadiaty, R.K., dan S. Sauri. 2017. Iktiofauna air tawar Pulau Enggano, Indonesia. Jurnal Iktiologi Indonesia. 7(3): 273-287.
Hermiati, H. Aprianti, dan E. Agustomi. 2016. Model pengembangan kearifan lokal Suku Enggano untuk kesejahteraan keluarga. Jurnal Penelitian Sosial dan Politik. 5(4): 16-25.
LIPI. 2017. Ekspedisi Pulau Enggano. Lipi press. Jakarta.
Royyani, M.F., V.B.L. Sihotang,dan O. Efendy. 2017. Kajian etnobotani perubahan fungsi lahan, sosial dan inisiatif konservasi masyarakat Pulau Enggano. Berita Biologi. 16(3): 297–3017.
Royyani, M.F., V.B.L. Sihotang, dan O. Efendy. 2018. Bertahan hidup di Tengah Samudra: Pandangan etnobotani terhadap Pulau Enggano, alam, dan manusianya. Jurnal Biologi Indonesia. 14(2): 235–242.
Pujiwati, H., E. Susilo, S. Handayani, dan D.N. Sari. 2021. Pelatihan pembuatan pupuk kompos berbahan gulma di Desa Meok Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Faperta-Unras. 1(1): 13-18.
Puspita, D., dan A.S. Wibowo. 2020. Identifikasi makrofauna dan pemetaan Gua Dopaam Pulau Enggano. Biotropika: Journal of Tropical Biology. 8(1): 36-42.
Puspita, D., dan S.E. Prasetyo. 2020. Ekologi dan keanekaragaman flora di Pulau Enggano. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera. 37(3): 175-179.
Regen, R. 2011. Profil kawasan konservasi Enggano. (P.B. Bengkulu, Ed.). BKSDA Bengkulu & Enggano-Conservation. Bengkulu.
Rita, W., Yusmaniarti, dan E. Mutmainnah. 2021. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan nilai tambah pisang Enggano. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia. 4(2): 615-619.
Saputra, A. 2021. Kunai model pengobatan tradisional masyarakat Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara (Analisis Fenomenologi Model). [Skripsi]. Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Bengkulu.
Sari, I.P. 2017. Harmoni dalam kebhinekaan (kearifan lokal masyarakat Pulau Enggano Provinsi Bengkulu dalam mengatasi konflik). Jurnal Antropologi: Isu-isu Sosial Budaya 19 (2): 139 – 147.
Senoaji G. 2009. Daya Dukung Lingkungan dan Kesesuaian Lahan dalam Pengembangan Pulau Enggano Bengkulu. Jurnal Bumi Lestari. 9(2):159 - 166.
Sinaga, E.C., A. Andani, S.P. Utama. 2019. Analisis produksi, pendapatan, dan efisiensi usahatani pisang kepok di Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. [Thesis]. Universitas Bengkulu.
Helakombo, Y., R.H.R. Tanjung, dan Suharno. 2022. Etnobiologi tumbuhan sebagai bahan baku tas noken oleh Suku Yali di Distrik Abenaho Kabupaten Yalimo, Papua. Jurnal Biologi Papua. 14(2): 87–94.
Oldekop, J.A., L.V. Rasmussen, A. Agrawal, A.J. Bebbington, P. Meyfroidt, D.N. Bengston, A. Blackman, S. Brooks, L. Davidson-Hunt, P. Davies, S.C. Dinsi, L.B. Fontana, T. Gumucio, C. Kumar, K. Kumar, D. Moran, T.H. Mwampamba, R. Nasi, M. Nilsson, M.A. PinedoVasquez, J.M. Rhemtulla, W.J. Sutherland, C. Watkins, and S.J. Wilson. 2020. Forest-linked livelihoods in a globalized world. Nature Plants. 6: 1400–1407.
Suryadarma, I. 2008. Etnobotani. Penerbit FMIPA UNY Yogyakarta.
