Eksploitasi dan Konservasi Sumberdaya Hayati Laut dan Pesisir di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.31957/jbp.547Abstract
Based on the Central Bureau of Statistics (BPS), the total population in 2010 is predicted to reach 231 million people, or increase 29 million people compared with the 2000 population census data report, which recorded 202 million people. This condition demands the availability of food, clothing, and shelter. One of the solutions to manage human needs is by exploiting sea life and shoreline resources in Indonesia. Indonesia is an archipelago with its enormously potential sea life resources and shorelines. Over utilizing sea life resources can damage the sea and shoreline ecosystems. The efforts have been conducted to protect a balance in building and continuing sea life in water and sea life ecosystems through the conservation done by society, scientists, and the government. In this scientific review, the shoreline and sea life resources in Indonesia are revealed.
Key words: exploitation, conservation, sea life resources, shoreline, sea.
Downloads
References
Anonim, 2009a. Menteri DKP dorong IPB kembangkan food security bidang kelautan. J. Bogor. http://www. ipb.ac.id/?b=1226.
Anonim, 2007. Advokasi pesisir dan kelautan. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (http:// geo.ugm.ac.id/archives/72)
Anonim. 2009b. Satuan kerja pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan kendari. DEPHUT alihkan kawasan suaka alam dan pelestarian alam ke DKP (http://www.P2sdkpkendari.com/?pilih=new&aksi=lihat&id=544).
Arbi, U.Y. 2008. Burung pantai pemangsa krustaceae. J. Oseana. 33 (2): 1-8.
Arlyza, I.S. 2007. Bahan Aktif dari organisme laut sebagai pengendali biota penempel. J. Oseana. 32 (1): 39-48
Aswandi, I. 2008. Crustacean sebagai konsumen di padang lamun. J. Oseana. 33 (1): 1-9
COREMAP-LIPI. 2001. Buku Panduan Pengelolaan Berbasis Masyarakat (PBM) COREMAP. Kantor Pengelolaan Program CREMAP-LIPI. 216p.
Dahuri, R. 2003. Kenakaragaman hayati laut. Aset pembangunan berkelanjutan Indonesia. PT. Gramedia Pustaka utama. Jakarta.
FAO. 2000. The Status of world Fisherie and Aquaculture. FAO Fisheries Department, Rome, Italia
Gianto. 2007. Perdagangan karang hias: suatu ancaman terhadap ekosistem terumbu karang? J. Oseana 32 (4): 21-27
Husein, A. 2005. Menguak misteri lamun . Duamata. (http:// dua mata. Blogspot.com/2005/12/menguak-misteri-lamun.htm).
Ibrahim, Y. 2007. Komunitas pulau dalam era pembangunan : terpingir atau memingir? J. Akademika 70 (1): 57-76
Indra. 2008. Perkembangan sasi sebagai konservasi laut secara tradisional di papua.
http://seputarberita.blogspot.com/2008/07/perkembangan-sasi-sebagai-konservasi.html
Indrawan, M., B.P. Richard, dan J. Supriyatna. 2007. Biologi konservasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Kaimuddin. 2008. Studi kelembagaan lokal masyarakat dalam pengunaan hutan mangrove di desa munte, kecamatan Bone-bone (kajian baseline kelembagaan untuk adaptasi terhadap perubahZan iklim global). J.Hutan dan masyarakat. 3(1): 40-46.
Karubaba, C.T.H, G. B. Dietriech., P.H. Viktor and Nikijuluw 2001. Kajian pemenuhan pemenuhan kebutuhan pangan nelayan pada musim timur dan barat kaitanya dengan sumberdaya pesisir. J. Pesisir dan Laut. 3(3): 3-12.
Kawaroe, M. 2001. Kajian pemenuhan kebutuhan pangan pada musim timur dan musim barat kaitanya dengan pemanfaatan sumberdaya pesisir. J. Pesisir dan Kelautan 3(3): 3-12.
Kusuma. 2002. Pengelolaan Ekositem mangrove secara berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Lokakarya ekosistem mangrove. Jakarta.
Kusuma. 2004. Departemen Kelautan targetkan produksi perikanan 2009 10 juta ton. http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=UFBbDFZUBltW
Manuputty, A.E.W. 2008. Oktoral penghasil antivirus. J. Oseana. 33(1): 19-24
Masyhudzulhak. 2005. Pengelolaan sumberdaya pesisir di kota bengkulu (Tinjauan Bioekonik terhadap sumberdaya perikanan). J.Penelitian UNIB 11 (1): 21-28
Nurmalasari, Y. 2008. Informan’n. J. Ilmu-ilmu manajemen dan informatika 1(2): 1-7.
Pattinama, M. J. 2009. Pengentasan kemiskinan dengan kearifan lokal ( Studi kasus di Pulau Buru-Maluku dan Surade–Jawa Barat. J. Makara, Sosial Humaniora. 13 (1): 1-12.
Prabowo, A.Y. 2007. Budi daya rumput laut. teknik budidaya Agrokompleks.(http://teknik-budidaya.blogspot.com /2007/10/budidaya-rumput-laut.html
Protopo, W.M. 2009. Merawat laut demi kehidupan. J. Ilmu-ilmu hayati 9 (4) 2009.
Santosos, U. A. dan P. Martina. 2009. Jumlah penduduk Indonesia mencapai 231 juta orang. http:// www.kontan.co.id/index.php/nasional/news/20031/Jumlah-pendudu-Indonesia-Mencapai-231-Juta-Orang
Stanis, S. S. dan Azis Nurbambang, 2007. Coastal and marine resource management by empowering the communal wisdom in Lembata Regency, east Nusa Tenggara Timur Province. J. Pesisir Laut. 2(2): 67 – 87.
Sugiarti, G.B. Dietriech., dan R. Dahuri. 2000. Analisis kebijakan pemanfaatan ruang wilayah pesisir di kota-pasuruan-jawatimur. J. Pesisir dan kelautan 3(2): 4-21
Syafikri, D. 2009. Budidaya rumput laut dalam mendukung pembangunan ekonomi berbasis kelautan di kabupaten sumba. Sumba New.com. (http:// www.Sumbawa news.com/berita/opini/prospek-bu-didaya-rumput-laut-dalam-mendukung-pembanguan-ekonomi-kelautan-di-kabupaten-sumba.html.
Viktor, P.H., dan Nikijuluw. 2001. Kajian pemenuhan kebutuhan pangan nelayan pada musim timur dan musim barat kaitanya dengan pemanfaatan sumberdaya pesisir. J. Pesisir dan Kelautan. 3(3) 14-21.