ETNOMATEMATIKA TORAJA ( EKSPLORASI GEOMETRIS BUDAYA TORAJA)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil budaya Toraja yang mengandung konsep-konsep geometri dan untuk mendeskripsikan konsep-konsep geomeri apa saja yang terdapat pada ukiran rumah adat Tongkonan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Informan (Sumber data) dalam penelitian ini adalah seorang tukang ukir rumah adat tongkonan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data literatur, hasil wawancara dengan informan, catatan etnografi yang dibuat selama penelitian berlangsung, dan hasil dokumentasi berupa foto ukiran. Untuk mendapatkan data yang valid maka peneliti menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan pembahasan, analisis domain dan analisis taksonomi hasil penelitian yaitu kebudayaan Toraja yang mengandung konsep-konsep geometri adalah ukiran yang terdapat pada rumah adat Toraja (tongkonan). Konsep-konsep geometri yang terdapat pada ukiran rumah adat Tongkonan adalah simetri, monolinier, sudut siki-siku, diagonal, garis sejajar, garis lengkung, persegi, persegipanjang, lingkaran, segitiga, belaketupat, layang-layang, trapesiu dan jajargenjang. Konsep geometri yang paling banyak dan hampir ditemukan pada semua ukiran Toraja adalah segitiga. Hal ini karena menurut ajaran aluk todolo sesuai ketentuan sukaran aluk maka manusia harus menyembah kepada tiga aturan yaitu (1) Puang Matua (Tuhan) merupakan dewa tertinggi yang menciptakan seluruh alam dan diyakini orang Toraja bersemayam di langit bagian utara, (2) deata-deata merupakan ciptaan Puang Matua yang diberikan kewenangan untuk pemelihara, penguasa, dan pengatur kehidupan diyakini orang Toraja bersemayam di langit bagian timur, dan (3) tomembali puang (arwah nenek moyang) diyakini orang Toraja bersemayam dilangit bagian barat.Downloads
References
D’Ambrosio,U. (1985). Ethnomathematics and its place in the history and pedagogy of mathematics For the Learning of Mathematic.
D’Ambrosio, U. (1993). Etnomatemática: Um programa [Ethnomathematics: A program]. A Educação Matemática em Revista.
D’Ambrosio, U. (2006). Ethnomathematics: Link between traditions and modernity. ZDM, 40(6).
Duli, Akin, HasanuddinUmar A. Fatmawaty. (2003). Toraja Dulu dan Kini. Makassar: Pustaka Refleksi (Lembaga Penelitian dan Penerbitan Buku).
Maran, Rafael. (2007). Manusia dan Kebudayaan. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Orey, D. C. (2000). The ethnomathematics of the Sioux tipi and cone. In H. Selin (Ed.), Mathematics across culture: the History of non-Western mathematics (pp.239-252). Dordrecht, Netherlands: Kulwer Academic Publishers.
Rosa, M. & Orey, D. C. (2011). Ethnomathe-matics: the cultural aspects of mathema-tics. Revista Latino-americana de Etnoma-temática.
Spradley, P. James. (2007). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sumbung, Petter., Kalua, Adrial., Ada’, Jhon. (2010). Toraja Tallu Lembangna. Jakarta: Keluarga Besar Tallu Lembangna Jakarta.