Analisa Kadar Protein Jamur Alam yang Dominan Dikonsumsi Masyarakat Lokal di Kabupaten Lanny Jaya

Authors

  • Sarah Yigibalom Alumni PS Biologi Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Cenderawasih, Jayapura
  • Supeni Sufaati Laboratorium Mikologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura
  • Vita Purnamasari Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

DOI:

https://doi.org/10.31957/jbp.461

Abstract

Wild edible mushroom is one of the Indonesian biodiversity richness. However, only a few of them had been utilized by human. Lanny Jaya is regency that located in the highland of Papua in which the community depend much on the natural resources to fulfill their basic needs of life. This study has aim to collect and analyze protein content of wild edible mushroom which was commonly consumed by local communities at Lanny Jaya. Collected samples were described based on habitat and morphological characters such as the shape, size and color of the mushroom, then protein were analyzed by Kjeldahl method. The result showed that there was 4 (four) species of wild edible mushroom that commonly consume in Lanny Jaya, namely: Obon, Punawi, Nambu and Enggambi. The highest protein content was Obon (35,03%), followed by Punawi (31,81%), and Nambu (28%), while the last was Enggambi (18,91%). Those wild edible mushroom can be used as an alternative protein source for the local people especially in remote areas. 

Key words: protein, fungi, edible, local people, Lanny Jaya. 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Sarah Yigibalom, Alumni PS Biologi Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Cenderawasih, Jayapura

Alumni PS Biologi Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Cenderawasih, Jayapura

Supeni Sufaati, Laboratorium Mikologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

Laboratorium Mikologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

Vita Purnamasari, Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura

References

AgroMedia, R. 2009. Buku pintar bertanam jamur konsumsi. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Alexopoulos, C., C. Mims, and M. Blackwell. 1996. Introductory mycology. Wiley & Sons. New York.

Anonim. 2003. Strategi dan rencana aksi keanekaragaman hayati di Indonesia 2003-2020. Badan Perencanan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Jakarta.

Bahar, Y.H. 2012. Kebijakan dan dukungan pengembangan agribisnis jamur. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Mikologi: biodiversitas dan bioteknologi sumber daya fungi. Purwokerto, 15–16 Mei 2012.

Bielli, E., & Z. L. Maggiora. 2001. Pilze: Ein umfassender ratgeber zum bestimmen und smmmeln von pilzen. Verlegt Bei, Kaiser. Klagenfurt.

Çağlarirmak, N. 2011. Edible mushrooms: an alternative food item. Proceedings of the 7th International Conference on Mushroom Biology and Mushroom Products (ICMBMP7). pp: 548–554.

Cahyana, Y.A., M. Mucrodji, dan Bakrun. 1998. Jamur tiram: Pembibitan, analisis budidaya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Chang, S.T. 1999. World production of cultivated edible and medicinal mushrooms in 1997 with emphasis on Lentinus edodes (Berk.) Sing. in China. Intl. J. Med. Mushrooms. 1: 291–300.

Chang, S.-T. and Miles. 1989. Edible mushrooms and their cultivation. CRC Press, Inc. Boca Raton, Florida.

de Fretes, Y. 1999. Mengenal keanekaragaman hayati Irian Jaya. Grafitipers. Jakarta.

Gunawan, W.A. 2001. Usaha pembibitan jamur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hendritomo, H.I. 2010. Jamur konsumsi berkhasiat obat. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Herliana, E.N. 2005. Jamur yang dapat dimakan sebagai komponen ekosistem hutan, dan petunjuk memburu jamur untuk pemula. Prosiding pelatihan Budidaya jamur tiram (Pleurotus sp), Pekan Ilmiah Kehutanan Nasional III. Bogor, 8 September 2005.

Kalac, P. and L. Svoboda. 2000. A review of trace element concentrations in edible mushrooms. Food Chemistry. 69: 273-281.

Kaul, T.N. 1997. Introduction to mushroom science (Systematics). Science Publisher, Inc. New Hampshire, USA.

Liu, F., V.E.C. Ooi, W.K. Liu and S.T. Chang. 1996. Immunomodulatory and antitumour activities of polysaccharide-protein complex from the culture filtrates of a local edible mushroom, Tricholoma lobayense. Gen Pharmac. 27: 621–624.

Murphy, R.A and K.A. Horgan. 2005. Antibiotics, enzymes and chemical commodities from fungi. In: Fungi, biology and applications (Ed: K. Kavanagh). John Willey & Sons, Ltd. England. pp: 113–143.

Pasaribu, T., J. Sugito, dan R. Genders, 2002. Aneka jamur unggulan. PT. Grasindo. Jakarta.

Sinaga, M.S. 2001. Jamur merang dan budidayanya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Subowo, Y.B., H.J.D. Latupapua dan H. Julistiono. 1993. Inventarisasi jamur edible di Kabupaten Jayawijaya. Pros. Seminar Hasil Litbang SDA, 14 Juni 1993.

Sufaati, S., V. Agustini dan Suharno. 2012. Fungi of Papua: A preliminary study. Seminar Nasional Mikologi: Biodiversitas dan bioteknologi sumber daya fungi. Purwokerto, 15–16 Mei 2012. p: 25.

Suharno, C. Irawan, E.N. Qomariah, I.A. Putri dan S. Sufaati 2014. Keragaman makrofungi di Distrik Warmare Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Jurnal Biologi Papua. 6(1): 38–46.

Suriawiria, U. 1993. Pengantar untuk mengenal dan menanam jamur. Angkasa Bandung. Bandung.

Widiyastuti, B. 2002. Bududaya jamur kompos, jamur merang, jamur kancing (champignon). Penebar Swadaya. Jakarta.

Winarno, F. G. 1992. Kimia pangan dan gizi. Penerbit Gramedia. Jakarta.

Downloads

Published

2018-08-01

Issue

Section

Research Articles