Analisis Vegetasi dan Potensi Hutan Bukan Kayu di Kawasan Hutan Kampung Pagai, Distrik Airu, Kabupaten Jayapura, Papua
DOI:
https://doi.org/10.31957/jbp.536Abstract
Forest is a resources system which has prospective materials to be used for human needs. Local people within everyday life are very dependent on the natural surroundings, as well as the use of nature for human needs tend to increase. The purpose of this research is to do the analysis of vegetation and determine the potential use of non-timber forest products in Kampung Pagai, Airu District, Jayapura. The method used for the analysis of vegetation is the square plot, while the method to figure out the potential of non-timber forest adopts the method developed by Waluyo (2004). The results showed that there are at least 39 species of trees belonging to the 26 families. Regeneration of trees showed the condition which is good based on the diversity of tree species in the Sapling level, especially matoa (Pometia pinnata), kayu besi (Instia bijuga), and various plants of Ficus ssp. The potential uses of non-timber forest are also quite high. Several types of plants can be used as building materials and accessories, medicines, ornaments (including orchids), fruits, and vegetables.Â
Key words: forest, vegetation, non-timber forest product, Airu District, Jayapura.
Downloads
References
Agustini, V., S. Sufaati dan Suharno. 2012. Keragaman jenis anggrek di kawasan hutan Distrik Oksibil, Pegunung-an Bintang, Papua. Jurnal Biologi Papua. 4(1): 32–37.
Anonim. 2012. http.//www.jayapurakab.go.id/profil/kondi si geografis/. Di download pada Agustus 2012.
Arief, A. 2001. Hutan dan kehutanan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Conservasi Internasional (CI). 2003. Mengenal keaneka-ragaman Hayati Pulau Waigeo. Jayapura.
Cox, G.W. 1995. Laboratorium manual of general ecology. Five Edition. Stated University. Santiago.
Desmukh, I. 1976. Ekologi and tropical biology. Blackwell Scientific Publication. California.
Effendi, R., I. Bangsawan, dan M. Syahrul M. 2007. Kajian pola-pola pemberdayaan masyarakat sekitar hutan produksi dalam mencegah illegal logging. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 4(4): 321–340.
Kabelen, F. dan M. Warpur. 2009. Struktur, komposisi jenis pohon dan nilai ekologi vegetasi kawasan hutan di Kampung Sewan Distrik Sarmi, Kabupaten Sarmi. Jurnal Biologi Papua. 1(2): 72–80.
Kartikasari, S.N., A.J. Marshall., dan B.M. Beehler. 2012. Ekologi Papua. Seri Ekologi Indonesia (Jilid VI). Peberbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.
Kasmudjo. 2011. Hasil hutan non-kayu: Suatu pengantar: klasifikasi, potensi, pemungutan, pengolahan, kualitas dan kegunaan. Penerbit Cakrawala Media. Yogyakarta.
Laumonier, Y. 1989. The vegetation of Sumatera. Seameo-Biotrop. Bogor, Indonesia.
Mueller–Dombois dan H. Ellenberg. 1974. Aims and methods of vegetation ecology. John Willey & Sons. New York.
Noerjito, M. dan I. Maryanto (eds). 2001. Jenis-jenis hayati yang dilindungi Perundang-Undangan Indonesia. Balitbang Zoologi & Puslitbang Biologi-LIPI Nature Conservancy & USAID. Cibinong.
Petocz, G. R.. 1987. Konservasi alam dan pembangunan di Irian Jaya. Grafiti Pers. Jakarta.
Purnomo, A. 2012. Menjaga hutan kita, Pro-kontra kebijakan moratorium hutan dan gambut. Kepustakaan Populer Gramedia. Jakarta.
Saharjo, B.H., B. Wasis and D. Mulyana. 2012. Changing of domination and composition structure of primery peat swamp forest 15th years following burning in Central Kalimantan, Indonesia. Proc. Soc. Indon. Biodiv. Conf. 1: 7–14.
Schuiteman, A. 1995. Key to the genera of Orchidaceae of New Guinea. Flora Malesiana Buletin. 11 (6): 401–424.
Schuiteman, A. and E.F. de Vogel. 2001-2010. Orchid of New Guinea. CD Room Vol 1–6. National Herbarium Netherland (NHN). Netherland.
Suharno dan A.A. Antoh. 2009. Regenerasi vegetasi tingkat pohon di kawasan penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloops, Kelurahan Entrop Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Jurnal Biologi Papua. 1(1): 7–14.
Suharno dan R.H.R. Tanjung. 2011. Matoa (Pometia pinnata L.), Potensi, domestifikasi dan pembudidayaannya. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Suharno, I. Mawardi, Setiabudi, N. Lunga, dan S. Tjitrosemito. 2007. Efisiensi penggunaan nitrogen pada tipe vegetasi yang berbeda di stasiun penelitian Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat. Biodiversitas. 8(2): 287–294.
Suharno, R.H.R. Tanjung dan M. Warpur. 2011. Tumbuhan obat Papua: Potensi, dan pemanfaatannya. Penerbit Aura Pustaka. Yogyakarta.
Sumadiwangsa, S. dan D. Setyawan. 2001. Konsepsi strategi penelitian hasil hutan bukan kayu di Indonesia. Buletin Kehutanan. 2(2). http://www.dephut.go.id/index.php? q=id/ node/1276.
Tanjung, R.H.R., S. Sufaati, dan L. Runggeari. 2010. Analisa vegetasi jenis pohon pada kawasan hutan di Kampung Tablanusu Distrik Depapre Kabupaten Jayapura. Jurnal Biologi Papua. 3(1): 23–31.
Uji, T. 2005. Keanekaragaman dan potensi flora di Cagar Alam Pegunungan Cyclops, Papua. J. Tek. Ling. 6(3): 485–495.
Walujo, E.B. 2004. Pengumpulan data etnobotani. dalam Pedoman pengumpulan data keanekaragaman flora (penyunting: Rugayah, E.A. Widjaja dan Praptiwi). Puslit Biologi–LIPI. Bogor. Hal: 77–92.
Whitmore, T.C. 1984. Tropical rain forest of the far east. 2nd Edition. Clarendon Press. Oxford.