Keragaman Jenis Plankton di Perairan Laut Kota Jayapura, Papua

Authors

  • Suharno Suharno Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura–Papua
  • Daniel Lantang Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura–Papua

DOI:

https://doi.org/10.31957/jbp.554

Abstract

Dalam penentuan kesuburan suatu perairan, plankton mempunyai peranan penting. Hal ini disebabkan karena plankton merupakan produsen yang mampu melakukan fotosintesis. Plankton mempunyai peranan penting dalam sistem rantai makanan di kawasan perairan, baik di laut, perairan air tawar maupun payau. Sehubungan dengan hal tersebut telah dilakukan penelitian tentang keragaman jenis plankton di perairan laut di Kota Jayapura. Metode yang digunakan adalah survey, dengan pengambilan sampel pada tiga (3) lokasi yang berbeda, yakni di Pantai Dok II, Pantai Hamadi, dan Pantai Skow Mabo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kota Jayapura, khususnya di stasiun penelitian Pantai Dok II, Pantai Hamadi, dan Pantai Skow dijumpai 52 jenis plankton. Dari 52 jenis tersebut satu (1) diantaranya belum dapat teridentifikasi, yakni dari jenis fitoplankton. Di Pantai Dok II, dijumpai 25 jenis, pantai Hamadi terbanyak yakni 32 jenis, dan Pantai Skow hanya 16 jenis. Jenis–jenis plankton di lokasi ini menunjukkan tingkat kesuburan perairan pantai. Pantai Hamadi tergolong jenisnya sangat beragam, sedangkan pantai Skow tidak mempunyai keragaman yang tinggi.

Key words: Keragaman plankton, Pantai Dok II, Pantai Hamadi, Pantai Skow, Jayapura.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Suharno Suharno, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura–Papua

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura–Papua 

Daniel Lantang, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura–Papua

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura–Papua 

References

Diekmann, A.B.S., M.A. Peck, L. Holste, M.A. St. John and R.W. Campbell. 2009. Variation in diatom biochemical composition during a simulated bloom and its effect on copepod production J. Plankton Res. 31(11): 1391-1405.

Echevarría, F., L.Z.A. Corzo, G. Navarro, L. Prieto. and D. Macías. 2009. Spatial distribution of autotrophic picoplankton in relation to physical forcings: the Gulf of Cádiz, Strait of Gibraltar and Alborán Sea case study. Abstract. J. Plankton Res. 31: 1339-1351.

Needham, P.R. 1962. A guide to the study of fresh-water Biology. 5th Edition. Holden day, Inc. San Fransisco.

Nontji, A. 2008. Plankton Laut. Penerbit LIPI Press. Jakarta.

Russel-Hunter, W.D. 1970. Aquaticproductivity: An Introduntion to some basic concept of biological oceanography and limnology. Mc.Millan Publishing, Inc. New York.

Suharno dan P. Setyono. 2009. Keragaman Plankton di Muara Sungai Bian, Kabupaten Merauke-Papua. Laporan Penelitian. Universitas Cenderawasih.

Sujarta, P. 2005. Keanekaragaman Diatom (Divisi: Chrysophyta, Kelas: Bacillariophyceae) di Teluk Arguni, Kaimana-Papua. SAINS 5(2): 50–53.

Thoha, H. 2007. Kelimpahan plankton di ekosistem perairan Teluk Gilimanuk, Taman Nasional, Bali Barat. MAKARA-SAINS. 11(1): 44–48.

Paulangan, Y.P. 2008. Analisis Kondisi Mangrove Di Taman Wisata Teluk Youtefa Kota Jayapura Provinsi Papua. SAINS 8(1): 8–15.

Downloads

Published

2018-10-20

Issue

Section

Research Articles