Sistem Pembinaan Atlet Angkat Besi Papua pada PON XX Tahun 2021

Penulis

  • Virga Aristawati Universitas Cenderawasih, Indonesia
  • Junalia Muhammad Ilmu Keolahragaan, Universitas Cenderawasih, Indonesia
  • Astini Asri Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Cenderawasih, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31957/jop.v5i2.3962

Kata Kunci:

Sistem Pembinaan, Angkat Besi, PON

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sistem Pembinaan Atlet Angkat Besi Papua pada PON XX Tahun 2021. Sasaran penelitian yaitu pengurus, pelatih dan atlet. Teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan: 1) Sistem Pembinaan Atlet Angkat Besi Papua Menuju PON XX Tahun 2021 dalam pembinaan olahraga Angkat besi Papua termasuk dalam kriteria baik. Dilihat dari perencanaan program latihan yang jelas, serta evaluasi pelaksanaan program latihan; 2) Kualitas pelatih angkat besi memiliki sertifikasi pelatih; 3) Organisasi kepengurusan PABSI Papua kriteria baik meliputi perhatian pengurus kepada atlet dan manajemen kepengurusan PABSI; 4) Kualitas atlet yang di bina dalam kriteria baik, dilihat dari semangat berlatih dan usaha atlet dalam mencapai prestasi yang optimal; 5) Sarana dan prasarana PABSI Papua menurut atlet dan pelatih termasuk dalam kriteria baik dilihat dari kelengkapan dan kualitas sarana dan prasarana; 6) Dana yang dimiliki PABSI Papua untuk pelaksanaan pembinaan prestasi olahraga Angkat Besi termasuk dalam kriteria baik dilihat dari sumber pendanaan dan cara mengalokasi dana untuk proses pembinaan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Balyi, I., & Hamilton, A. (2004). Long-term athlete development: Trainability in childhood and adolescence. Olympic Coach, 16(1), 4-9. Diakses dari https://www.annp.pt/sites/default/files/legacy/website2010/repository/124ea54b.pdf

Chaabene, H., et al. (2015). Physical and physiological profile of elite boxing athletes. Sports Medicine, 45(3), 337-352. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25358529/

Côté, J., & Gilbert, W. (2009). An integrative definition of coaching effectiveness and expertise. International Journal of Sports Science & Coaching, 4(3), 307-323. https://doi.org/10.1260/174795409789623892.

De Bosscher, V., De Knop, P., Van Bottenburg, M., & Shibli, S. (2006). A conceptual framework for analysing sports policy factors leading to international sporting success. European Sport Management Quarterly, 6(2), 185-215. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/46681518.

Fry, A. C., & Newton, R. U. (2006). A brief history of strength training and basic principles and concepts. Strength and Conditioning for Sport: Science, Practice and Application, 1-22. : https://www.researchgate.net/publication/292244824.

Harsono. (2015). Kepelatihan Olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Loturco, I., Nakamura, F. Y., Artioli, G. G., Kobal, R., Kitamura, K., Cal Abad, C. C., ... & Franchini, E. (2016). Strength and power qualities are highly associated with punching impact in elite amateur boxers. Journal of strength and conditioning research, 30(1), 109-116. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26110348/.

Slimani, M, Chaabène, H, Davis, P, Franchini, E, Cheour, F, and Chamari, K. Performance aspects and physiological responses in male amateur boxing competitions: a brief review. J Strength Cond Res 31(4): 1132-1141. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28081033/

Storey, A., & Smith, H. K. (2012). Unique aspects of competitive weightlifting: Performance, training and physiology. Sports Medicine, 42(9), 769-790.

Tangkudung, J. (2012). Kepelatihan Olahraga. Jakarta: Cerdas Jaya.

UU Keolahragaan. (2022). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. Jakarta: Perpres

Diterbitkan

2023-12-23

Terbitan

Bagian

Articles

Citation Check