Estimasi Kandungan Karbon dan Biomassa Hutan Mangrove Teluk Youtefa Kota Jayapura

Penulis

  • Marcelino N. Yonas Jurusan Geologi, Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih
  • Rosye H. R. Tanjung Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Cenderawasih
  • Korinus Rejauw Program Studi Ilmu Perikanan, FMIPA, Universitas Cenderawasih. Jl. Kamp Wolker, Waena, Jayapura, Papua.
  • Kalvin Paiki Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Cenderawasih, Jl. Kamp Wolker Waena. Papua

DOI:

https://doi.org/10.31957/acr.v7i2.4277

Kata Kunci:

Mangrove, Karbon, Biomassa

Abstrak

Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Mangrove menyerap CO2 pada saat proses fotosintesis, kemudian mengubahnya menjadi karbohidrat dengan menyimpannya dalam bentuk biomassa pada akar ,pohon, serta daun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui total above ground biomass, belowground biomass, simpanan karbon atas, simpanan karbon bawah, dan karbon organik pada sedimen dasar di Hutan Mangrove Demta. Sampling dilakukan dengan metodepurposive sampling dengan dasar pertimbangan berupa jenis, kerapatan serta diameter pohon mangrove. Estimasi biomassa digunakan metode tanpa pemanenan dengan mengukurdiameter at breast height (DBH, 1.3 m) mangrove. Berdasarkan hasil penelitian mangrove secara lansung di lapangan, diperoleh Kerapatan mangrove, Biomassa Mangrove, Stok Karbon Mangrove, Cadangan Karbon Organik Tanah dan Total Karbon mangrove di Teluk Youtefa bervariasi. Mangrove di Teluk Youtefa terdiri dari dua tipe vegetasi yaitu vegetasi primer dan sekunder, adapun hasil penelitian dapat dilakukan pada vegetasi primer. Kondisi ekoekosistem mangrove disekitarnya merupakan mangrove tua dengan kondisi tegakan yang didominasi oleh strata pohon, adapun dari hasil survei lapangan diketahi mangrove tersebut memiliki potensi ekonomi terutama kepentingan parawisata dan pemukiman masyarakat Kampung Naffri, Engggros dan Tobati. Hasil analisis karbon organic tanah pada lokasi penelitian berberda pada kedua stasiun, hasil penelitian ditemukan pada stasiun 1 berkisar antara 1.025 – 1.029 ton/m², total karbon diperoleh 3.079 ton/m² dan rata-rata 1.026 ton/m². Stasiun berkisar antara 1.936-1.941 ton/m², total karbon 5.819 ton/m² dan rata-rata 1.940 ton/m² 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agus, F., Hairiah, K., & Mulyani, A. 2011.Pengukuran cadangan karbon tanah gambut. Petunjuk Praktis. World Agroforestry Centre-(ICRAF), SEA Regional Office dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BSDLP), Bogor, Indonesia. 58p.

Bismark, M., N.M. Heriyanto, dan S. Iskandar. (2008). Biomassa dan Kandungan pada Hutan Produksi di Cagar Biosfer Pulau Siberut, Sumatera Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 5(5): 397-407.

Donato D, Kauffman JB, Murdiyarso D, Kurnianto S, Stidham M, Kanninen M. 2012. Mangrove adalah Salah Satu Hutan Terkaya Karbon di Kawasan Tropis (No.CIFOR Infobrief no. 12, p.12p). Center for International Forestry Research (CIFOR), Bogor, Indonesia.

Hartoko, A., Hendrarto, I.B. & Dwi, A.M. 2013. Perubahan Luas Vegetasi Mangrove di Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa Menggunakan Citra Satelit. Jurnal of Management of Aquatic Resources, 2(2):19-27.

Heriyanto, T. dan B. Amin. (2013). Analisis Serapan Karbon Dioksida pada Ekosistem Hutan Mangrove Di Pesisir Pantai Kelurahan Purnama Kota Dumai Provinsi Riau. Prosiding Seminar Nasional Konservasi dan Proteksi Lingkungan. Universitas Riau. Pekanbaru. Imiliyana, A., M. Muryo.

Hisyam m., E. indrayani., J. D. Kalor , dan I. Waum, 2023. Perbandingan Stok Karbon Mangrove Rhizophora mucronata di Kampung Enggros dan Entrop, Jayapura, Papua. Acropora Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua. 6 (1) 15-19. DOI: 10.31957// acr.v6i1.2880

Imiliyana, A., M. Muryono, Purnobasuki. (2012). Estimasi Stok Karbon pada Tegakan Pohon Rhizopora Stylosa di Pantai Camplong, Sampang-Madura. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

Irsadi, A., N.K.R. Martuti, dan S.B. Nugraha. (2017). Estimasi Stok Karbon Mangrove di Dukuh Tapak Kelurahan Tugurejo Kota Semarang. Jurnal Sains dan Teknologi, 15(2): 122.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 201 Tahun 2004 Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Kerusakan Hutan Mangrove. Jakarta.

Lugina, M., Ginoga, K. L., Wibowo, A., Bainnura, A., & Partiani, T. (2011).Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk pengukuran stok karbon di kawasan konservasi.Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan Indonesia.

Lestariningsih, W.A., N. Soenardjo, dan R. Pribadi. (2018). Estimasi Cadangan Karbon Pada Kawasan Mangrove di Desa Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah. Buletin Oseanografi Marina, 7(2): 121-130.

Mandari, D.Z., H. Gunawan, M.N. Isda. (2016). Penaksiran Biomassa dan Karbon Tersimpan Pada Ekosistem Hutan Mangrove di Kawasan Bandar Bakau. Dumai. Jurnal Riau Biologia, 1 (3): 17-23.

Noor, Y. R., Kazali, M., Suryadiputra, INN. 1999. Panduan pengenalan mangrove di Indonesia. Wetland International Indonesia Programme.

Standar Nasional Indonesia. 2011. Pengukuran dan Penghitungan Cadangan Karbon– Pengukuran Lapangan untuk Penaksiran Cadangan Karbon Hutan (Ground Based Forest Carbon Accountin g). Badan Standarisasi Indonesia. SNI 7724:2011.

Susanto, A.H., T. Soedarti, dan H. Purnobasuki. (2013). Struktur Komunitas Mangrove di Sekitar Jembatan Suramadu Sisi Surabaya. Bioscientiae, 10(1): 1-10.

Windarni C, Setiawan A, Rusita. 2018. Etmisi Karbon Tersimpan pada Hutan Mangrove di Desa Mangasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari Vol. 5 (1): 66-74.

Diterbitkan

2024-11-30

Terbitan

Bagian

Articles