PENERAPAN PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN DI HOLTE CAMP KOTA JAYAPURA
DOI:
https://doi.org/10.31957/.v1i1.501Abstrak
Ekosistem mangrove Teluk Youtefa memiliki peranan yang sangat vital terhadap kelangsungan hidup penduduk Kota Jayapura, teristimewa masyarakat pesisir yang bermukim di sepanjang garis pantai teluk ini. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian kampus untuk mendukung pemerintah dalam upaya pelesteraian ekosistem mangrove Holte Camp. Kegiatan ini dilakukan dengan metode: 1). Observasi lokasi; 2). Diskusi Kelompok Terpadu (DKP); 3). Penyuluhan Perikanan Peduli Ekositem Mangrove Berkelanjutan; 4). Evaluasi Kegiatan. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 9 September 2017 di Kantor Desa Holte Camp dengan jumlah peserta sebanyak 22 orang. Hasil kegiatan diskusi perencanaan pengelolaan ekosistem mangrove, dari 59,1% masyarakat yang paham pengelolaan ekosistem mangrove kemudian meningkat menjadi 86,4% setelah mengikuti kegiatan. Dari 77,2% peserta berkomitmen akan merencanakan pengelolaan ekosistem mangrove di pantai Holte Camp dan akan membantu orang lain dalam menyebarluaskan informasi penting ini. Pemerintah dan masyarakat Holte Kamp telah bersepakat dan membentuk organisasi konservasi mangrove.
Kata kunci: Ekosistem mangrove, Teluk Youtefa, Hate Camp.Â
Unduhan
Referensi
Alongi, D. M. (2007) Mangrove Forest of Papua, in Marshall, A. J., & Beehler, B. M.(Editors) The Ecology of Papua, Volume 2. Periplus, Singapore.
Arief, A. (2003). Hutan Mangrove: Fungsi dan Manfaatnya. Kansius. Yogyakarta.
Cahyo, S. (2007). Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Dahara Prize. Semarang.
FAO (Food and Agriculture Organization of United Nations) (2007). The world’s mangroves 1980-2005. FAO Forestry paper 153. Rome.
Giri, C., Ochieng, E., Tieszen, L. L., Zhu, Z., Singh, A., Loveland, T., Masek, J., & Duke, N. (2010) Status and Distribution of the World using Earth Observation Satellite Data. Global Ecology and Biogeography, Blackwell Publishing Ltd. 1-6.
Geisen, W. & Houterman, J. (2007) Sustainable Management of Wetlands in Papua. International Biodiversity Conference (IBC), November 11-14, Jayapura, Papua.
Ghufran, M., Kordi, H. K. (2012). Ekosistem mangrove : potensi, fungsi, dan pengelohaan. Rineka Cipta. Jakarta.
IUCN (2014) IUCN Mangrove Specialist Group Statement for 2014 World Park Congress; Mangrove: Protect, Restore, and Expand. On line, https:// www.zsl.org/ sites/default/ files/ media/ 201411/ IUCN World Parks Congress 2014 statement_IUCN %20 Mangrove %20 Specialist %20 Group_numerical %20 target.pdf. Diakses pada tanggal 26 Mei 2015.
Irwan, D. Z. (1992). Prinsip – Pinsip Ekologi Dan Organisasi Ekosisitem Komunits dan Lingkungan. Bumi Aksara. Jakarta.
Kalor, J.D. (2016) Analisis Dampak Degradasi Ekosistem Mangrove Terhadap Populasi dan Nilai Jual Kepiting Scylla spp di Teluk Yotefa Jayapura, Papua. Prosiding LPPM UNCEN, Edisi II, Hlm 69-78, April 2016
Nontji, A. (1987). Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Randongkir H. (2016). Komposisi Vegetasi dan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove di Kawasan Wisata ALam Teluk Youtefa. (Skripsi) Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas, Jayapura. 69
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously
licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial
publication in this journal. - Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive
distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository
or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. - Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or
on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges,
as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).