POTENSI DAN PEMANFAATAN (Pandanus tectorius Parkinson.) SEBAGAI BUSANA TRADISIONAL DI KABUPATEN NABIRE PROVINSI PAPUA
DOI:
https://doi.org/10.31957/.v1i1.505Abstrak
Pandan-pandanan merupakan kelompok tumbuhan monokotil yang masuk dalam famili Pandanaceae dan tumbuhan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat Papua. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan pandan-pandanan oleh masyarakat Papua di Kepulauan Yapen, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Lanijaya, dan Kabupaten Jayawijaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi pustaka.Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna serat P. tectorius Parkinson sebagai asesoris busana tradisional masih terbatas pada kalangan pendidikan sebagai mata pelajaran Muatan Lokal. Selanjutnya pemanfaatan (P. tectorius Parkinson.) tersebut masih digunakan sebagai asesoris busana tradisional dan kemudian digunakan pada berbagai lomba, yospan, penjemputan pejabat dan berbagai acara penting lainnya. Mengingat potensi berbagai bagian tumbuhan (P. tectorius Parkinson.) yang sangat besar maka perlu adanya pemanfaatan yang berkelanjutan untuk menghasilkan berbagai macam prodak yang kemudian dapat dipublikasi sebagai aset daerah, terutama sebagai aset budaya.
Kata kunci: Potensi dan Manfaat, Pandanus tectorius, Nabire
Unduhan
Referensi
BAPPENAS 2003. BAPPENAS. 2003. Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2003-2020. Badan Perencanaan Nasional, Jakarta.
[CI] (1999). Consevation International. 1999. Lokakarya Penentuan Prioritas Konservasi Hayati Irian Jaya. Laporan Akhir. Konservation International.
Callmander MW, Booth TJ, Beentje H dan Buerki S. 2013. Update on the systematic of Benstonea (Pandanaceae): when a vionary taxonomist foresees phylogenetic relationships. Phytotaxa 112:57-60. http://dx.doi.org/10.11646/phytotaxa.112.2.4
Englberger L, Aalbersber W, Fitzreral MH, Mark GC, dan Chand K. 2003. Provitamin A Carotenoid Content of Different Cultivar of Edible Pandanus
Fruit. J. of Food Composition and Analysis 16:237-247. http: //www. oceanmedicine. org/ documents/ englberger_provitamin_carotenoid. pdf
Hyndman DC. 1984. Ethnobotany of Wopkaimin Pandanus: Significant Papua New Guinea Plant Resource. Economic Botany 38 (3): 287-303.
Miller CD, Murai M, dan Pen F. 1956. The Use of Pandanus Fruit as Food in Micronesia. Pasific Science 10:3-16. http:// scholarspace. manoa. hawaii. edu/ bitstream/ handle/ 10125/8178/v10n1-3-16?sequence=1
Neuman 2003). Neuman WL. 2003. Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approaches (5th.eds). Allyn and Bacon. USA. pp. 584.
Powell, J. M. 1976. Ethnobotany. Dalam: Paijman, K. (ed). New Guinea Vegetation Australian National Univ. Press, Canberra. 106-183 hlm.
Stone BC. 1982. New Guinea Pandanaceae: First approach to ecology and biogeography. Dalam: Gressit, J.L (ed). Biogeography and ecology of New
Guinea. Dr. W. Junk Publisher, The Hague. Monographiae Biologicae42:
-436.
Zebua 2014. Pemanfaatan Pandan-pandanan (Pandanaceae) oleh Masyarakat Papua. Jurnal Novea Guinea. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Uncen. Jayapura. Vol 6 No 1. 52 -63.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously
licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial
publication in this journal. - Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive
distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository
or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. - Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or
on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges,
as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).