Makrozoobentos sebagai Indikator Biologis dalam Menentukan Kualitas Air Sungai Hubai/ Kali Jembatan Dua Kabupaten Jayapura
DOI:
https://doi.org/10.31957/acr.v7i2.4191Keywords:
kualitas air, Makrozoobentos, Bioindikator , KeanekaragamanAbstract
Sungai Hubai/ Kali Jembatan Dua adalah salah satu Sungai yang bermuara di Danau Sentani. Informasi keanekaragaman makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air Sungai ini masih sangat minim bahkan belum ada. Penilaian status kualitas air di Sungai Hubai adalah langkah krusial dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan, serta pengelolaan ekosistemnya, demi kesejahteraan masyarakat setempat terutama sungai ini bermuara pada Danau Sentani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah jenis makrozoobenthos yang terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas Gastropoda (1 genus) dan Insecta (2 genus). Kelimpahan di semua stasiun adalah sama, yaitu 1 ind/m2. Indeks keanekaragaman (H') memiliki indeks keanekaragaman dalam kategori keanekaragaman rendah. Indeks keseragaman (E') memiliki indeks keseragaman dengan kategori keseragaman komunitas rendah. Indeks dominasi (D) tidak memiliki dominasi yang bervariasi. Nilai status kualitas air berdasarkan tiga stasiun penelitian menunjukkan bahwa perairan Sungai Jembatan, Kota Jayapura termasuk dalam kategori tercemar berat dan beberapa parameter kualitas air yang diamati dalam penelitian telah melebihi batas standar kualitas yang telah ditetapkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Sungai Jembatan Dua, Kota Jayapura, telah tercemar berat akibat limbah penambangan emas. Indikator kualitas air, termasuk makrozoobenthos, menunjukkan keanekaragaman dan keseragaman komunitas yang rendah. Beberapa parameter kualitas air juga melebihi standar kualitas, mengkonfirmasi kondisi polusi yang serius.
Downloads
References
Akbar, S. S. (2022). Keanekaragaman makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air di kanal mangetan, anak sungai brantas, kabupaten sidoarjo. Environmental Pollution Journal, 1(3). https://doi.org/10.58954/epj.v1i3.64
Akbarurrasyid, M., Prajayati, V. T. F., Katresna, M., Sudinno, D., & Sofian, A. (2024). Keanekaragaman temporal plankton sebagai bioindikator kualitas lingkungan di area tambak budidaya udang vannamei (litopenaeus vannamei). Jurnal Perikanan Unram, 13(3), 783-795. https://doi.org/10.29303/jp.v13i3.621
Alan, H. and Paul, G. 2023. Rivers as ecological systems, The Biology and Ecology of Streams and Rivers, 2nd edn. Oxford, online edn, Oxford Academic, 22 June 2023 https://doi.org/10.1093/oso/9780198516101.003.0001,diakses September 2024.
Armadan, A., Badrun, Y., & Gesriantuti, N. (2022). Analisis kualitas lingkungan sungai pada penggunaan lahan berbeda berdasarkan keanekaragaman makrozoobentos di hutan adat imbo putui. Simbiosa, 11(2), 101-109. https://doi.org/10.33373/sim-bio.v11i2.4695
Bai'un, N. H., Riyantini, I., Mulyani, Y., & Zallesa, S. (2021). Keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator kondisi perairan di ekosistem mangrove pulau pari, kepulauan seribu. JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research, 5(2). https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.7
BLH. (2017). Laporan Akhir Pemantauan Limbah Padat dan Kualitas Air. Jayapura: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura.
Brower, J.E. & J.H. Zar. 1977. Field and Laboratory Methods for Genusl Ecology. 2nd edition. Wm.C. Brown Publishers. Dubuque, IA.
Choi, B., Kim, B., Park, J., Kang, T., Shin, D., Na, E. H., … & Choi, J. (2022). An integrated modelling study on the effects of weir operation scenarios on aquatic habitat changes in the yeongsan river. Sustainability, 14(10), 6090. https://doi.org/10.3390/su14106090
Dayana, M. E., Singkam, A. R., & Jumiarni, D. (2022). Keanekaragaman mikroalga sebagai bioindikator di perairan sungai. BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 5(1), 77-84. https://doi.org/10.31539/bioedusains.v5i1.3531
Duan, C., Chen, Q., Li, R., Blanckaert, K., & Cai, D. (2013). Ecologically-friendly operation scheme for the jinping cascaded reservoirs in the yalongjiang river, china. Frontiers of Earth Science, 8(2), 282-290. https://doi.org/10.1007/s11707-013-0396-5
Fadilla, R. N., Melani, W. R., & Apriadi, T. (2021). Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Desa Pangujan Kabupaten Bintan. Journal Habitus Aqua J. 2 (2) : 83-94.
Gazali, A., D. Suheriyanti & Romaidi. (2015). Keanekaragaman Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Ranu Pani-Ranu Regulo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Macrozoobenthos Biodiversity as Bioindicator of Water Quality in Ranu. Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam, 86–91.
Jenmau, I. S., Manalu, J., Waluko, A. F., dan Inggamer, M. M. 2022. Strategi Kebijakan Dampak Sedimen di Muara Kali Jembatan Dua, Danau Sentani, Jayapura. SAINS Jurnal MIPA dan Pengajarannya. 1 (1): 001 – 011.
Marpaung, A.A.F., Yasir, I., Ukkas, M. (2014). Keanekaragaman makrozoobenthos di ekosistem mangrove silvofishery dan mangrove alami di Kawasan Ekowisata Pantai Boe, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Bonoworo Wetlands, 4(1),1-11.
Maryono, A. 2005. Ecological Hydraulics of River Development. Edisi Kedua. Magister Sistem Teknik Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Mustofa, A. (2018). Pengaruh Total Padatan Tersuspensi Terhadap Biodiversitas Makrozoobentos Di Pantai Telukawur Kabupaten Jepara. Jurnal Disprotek, 9(1): 37-45.
Payne, A.I. 1996. The Ecology of Tropical Lakes and Rivers. John Wilay & sons. New York.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Ridwan, M., Fathoni, R., Fatihah, I., & Pangestu, D.A. (2016). Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Empat Muara Sungai Cagar Alam Pulau Dua, Serang, Banten. Al-Kauniyah Jurnal Biologi, 9(1): 57-65.
Terekhanova, N. V., Logacheva, M. D., Penin, A. A., Neretina, T. V., Barmintseva, A. E., Bazykin, G. A., … & Mugue, N. S. 2014. Fast evolution from precast bricks: genomics of young freshwater populations of threespine stickleback gasterosteus aculeatus. PLoS Genetics, 10(10), e1004696. https://doi.org/10.1371/journal.pgen.1004696
Wibowo, P. A., Kurniasih, A., Suprapto, T. A., & Dewi, K. T. (2024). Sebaran ostracoda sebagai bioindikator kondisi perairan lepas pantai balikpapan, kalimantan timur. Majalah Geografi Indonesia, 38(1). https://doi.org/10.22146/mgi.89541
Zulkifli, H dan Setiawan, D. 2011. Struktur dan Fungsi Komunitas Makrozoobentos di perairan Sungai Musi Kawasan Pulokerto sebagai Instrumen Biomonitoring. Jurnal Natur Indonesia. 14(1): 95-99.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously
licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial
publication in this journal. - Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive
distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository
or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. - Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or
on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges,
as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).