Makrozoobentos sebagai Indikator Biologis dalam Menentukan Kualitas Air Sungai Hubai/ Kali Jembatan Dua Kabupaten Jayapura

Penulis

  • Vyona Jurusan ilmu kelautan dan perikanan, FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura
  • Lalu Panji Imam Agamawan Program Studi Imu Perikanan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA Universitas Cenderawasih
  • Ervina Indrayani Program Studi Ilmu Perikanan, FMIPA, Universitas Cenderawasih. Jl. Kamp Wolker, Waena, Jayapura, Papua.
  • Yukiur Wenda Program Studi Ilmu Perikanan, FMIPA, Universitas Cenderawasih. Jl. Kamp Wolker, Waena, Jayapura, Papua.
  • John Dominggus Kalor Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, FMIPA Universitas Cenderawasih. Jln. Kamp. Wolker. Waena. Papua
  • Yulindra Margaretha Numberi Program Studi Biologi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Cenderawasih Jln. Kamp Wolker. Waena. Papua

DOI:

https://doi.org/10.31957/acr.v7i2.4191

Kata Kunci:

kualitas air, Makrozoobentos, Bioindikator , Keanekaragaman

Abstrak

Sungai Hubai/ Kali Jembatan Dua adalah salah satu Sungai yang bermuara di Danau Sentani. Informasi keanekaragaman makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air Sungai ini masih sangat minim bahkan belum ada. Penilaian status kualitas air di Sungai Hubai adalah langkah krusial dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan, serta pengelolaan ekosistemnya, demi kesejahteraan masyarakat setempat terutama sungai ini bermuara pada Danau Sentani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah jenis makrozoobenthos yang terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas Gastropoda (1 genus) dan Insecta (2 genus). Kelimpahan di semua stasiun adalah sama, yaitu 1 ind/m2. Indeks keanekaragaman (H') memiliki indeks keanekaragaman dalam kategori keanekaragaman rendah. Indeks keseragaman (E') memiliki indeks keseragaman dengan kategori keseragaman komunitas rendah. Indeks dominasi (D) tidak memiliki dominasi yang bervariasi. Nilai status kualitas air berdasarkan tiga stasiun penelitian menunjukkan bahwa perairan Sungai Jembatan, Kota Jayapura termasuk dalam kategori tercemar berat dan beberapa parameter kualitas air yang diamati dalam penelitian telah melebihi batas standar kualitas yang telah ditetapkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Sungai Jembatan Dua, Kota Jayapura, telah tercemar berat akibat limbah penambangan emas. Indikator kualitas air, termasuk makrozoobenthos, menunjukkan keanekaragaman dan keseragaman komunitas yang rendah. Beberapa parameter kualitas air juga melebihi standar kualitas, mengkonfirmasi kondisi polusi yang serius.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Vyona, Jurusan ilmu kelautan dan perikanan, FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura

Dosen program studi ilmu perikanan,jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan FMIPA Universitas Cenderawasih.

Referensi

Akbar, S. S. (2022). Keanekaragaman makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air di kanal mangetan, anak sungai brantas, kabupaten sidoarjo. Environmental Pollution Journal, 1(3). https://doi.org/10.58954/epj.v1i3.64

Akbarurrasyid, M., Prajayati, V. T. F., Katresna, M., Sudinno, D., & Sofian, A. (2024). Keanekaragaman temporal plankton sebagai bioindikator kualitas lingkungan di area tambak budidaya udang vannamei (litopenaeus vannamei). Jurnal Perikanan Unram, 13(3), 783-795. https://doi.org/10.29303/jp.v13i3.621

Alan, H. and Paul, G. 2023. Rivers as ecological systems, The Biology and Ecology of Streams and Rivers, 2nd edn. Oxford, online edn, Oxford Academic, 22 June 2023 https://doi.org/10.1093/oso/9780198516101.003.0001,diakses September 2024.

Armadan, A., Badrun, Y., & Gesriantuti, N. (2022). Analisis kualitas lingkungan sungai pada penggunaan lahan berbeda berdasarkan keanekaragaman makrozoobentos di hutan adat imbo putui. Simbiosa, 11(2), 101-109. https://doi.org/10.33373/sim-bio.v11i2.4695

Bai'un, N. H., Riyantini, I., Mulyani, Y., & Zallesa, S. (2021). Keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator kondisi perairan di ekosistem mangrove pulau pari, kepulauan seribu. JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research, 5(2). https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.7

BLH. (2017). Laporan Akhir Pemantauan Limbah Padat dan Kualitas Air. Jayapura: Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura.

Brower, J.E. & J.H. Zar. 1977. Field and Laboratory Methods for Genusl Ecology. 2nd edition. Wm.C. Brown Publishers. Dubuque, IA.

Choi, B., Kim, B., Park, J., Kang, T., Shin, D., Na, E. H., … & Choi, J. (2022). An integrated modelling study on the effects of weir operation scenarios on aquatic habitat changes in the yeongsan river. Sustainability, 14(10), 6090. https://doi.org/10.3390/su14106090

Dayana, M. E., Singkam, A. R., & Jumiarni, D. (2022). Keanekaragaman mikroalga sebagai bioindikator di perairan sungai. BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 5(1), 77-84. https://doi.org/10.31539/bioedusains.v5i1.3531

Duan, C., Chen, Q., Li, R., Blanckaert, K., & Cai, D. (2013). Ecologically-friendly operation scheme for the jinping cascaded reservoirs in the yalongjiang river, china. Frontiers of Earth Science, 8(2), 282-290. https://doi.org/10.1007/s11707-013-0396-5

Fadilla, R. N., Melani, W. R., & Apriadi, T. (2021). Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Desa Pangujan Kabupaten Bintan. Journal Habitus Aqua J. 2 (2) : 83-94.

Gazali, A., D. Suheriyanti & Romaidi. (2015). Keanekaragaman Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Ranu Pani-Ranu Regulo di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Macrozoobenthos Biodiversity as Bioindicator of Water Quality in Ranu. Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam, 86–91.

Jenmau, I. S., Manalu, J., Waluko, A. F., dan Inggamer, M. M. 2022. Strategi Kebijakan Dampak Sedimen di Muara Kali Jembatan Dua, Danau Sentani, Jayapura. SAINS Jurnal MIPA dan Pengajarannya. 1 (1): 001 – 011.

Marpaung, A.A.F., Yasir, I., Ukkas, M. (2014). Keanekaragaman makrozoobenthos di ekosistem mangrove silvofishery dan mangrove alami di Kawasan Ekowisata Pantai Boe, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Bonoworo Wetlands, 4(1),1-11.

Maryono, A. 2005. Ecological Hydraulics of River Development. Edisi Kedua. Magister Sistem Teknik Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Mustofa, A. (2018). Pengaruh Total Padatan Tersuspensi Terhadap Biodiversitas Makrozoobentos Di Pantai Telukawur Kabupaten Jepara. Jurnal Disprotek, 9(1): 37-45.

Payne, A.I. 1996. The Ecology of Tropical Lakes and Rivers. John Wilay & sons. New York.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Ridwan, M., Fathoni, R., Fatihah, I., & Pangestu, D.A. (2016). Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Empat Muara Sungai Cagar Alam Pulau Dua, Serang, Banten. Al-Kauniyah Jurnal Biologi, 9(1): 57-65.

Terekhanova, N. V., Logacheva, M. D., Penin, A. A., Neretina, T. V., Barmintseva, A. E., Bazykin, G. A., … & Mugue, N. S. 2014. Fast evolution from precast bricks: genomics of young freshwater populations of threespine stickleback gasterosteus aculeatus. PLoS Genetics, 10(10), e1004696. https://doi.org/10.1371/journal.pgen.1004696

Wibowo, P. A., Kurniasih, A., Suprapto, T. A., & Dewi, K. T. (2024). Sebaran ostracoda sebagai bioindikator kondisi perairan lepas pantai balikpapan, kalimantan timur. Majalah Geografi Indonesia, 38(1). https://doi.org/10.22146/mgi.89541

Zulkifli, H dan Setiawan, D. 2011. Struktur dan Fungsi Komunitas Makrozoobentos di perairan Sungai Musi Kawasan Pulokerto sebagai Instrumen Biomonitoring. Jurnal Natur Indonesia. 14(1): 95-99.

Diterbitkan

2024-11-30

Terbitan

Bagian

Articles